Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah melakukan pendataan untuk penerima vaksin COVID-19 tahap kedua yang rencananya diberikan pada akhir bulan Februari 2021.
"Untuk pendataan ini kami hanya mendapatkan data dari instansi yang membawahi para penerima vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Kamis.
Ia mengatakan rencananya sasaran vaksin tahap kedua adalah pelayan publik, di antaranya guru, aparatur sipil negara (ASN), TNI/Polri, tokoh agama, dan media. Menurut dia, untuk anggota TNI/Polri akan mengambil data dari Polri dan TNI.
"Kalau guru akan mengambil data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kalau tokoh agama mengambilnya dari Kementerian Agama. Kemudian, data ditarik oleh Pusdatin dan dikirim ke Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) serta diverifikasi NIK (nomor induk kependudukan)-nya," katanya.
Baca juga: Dinkes Temanggung gelar vaksinasi COVID-19 tahap kedua untuk 27.000 orang
Ia mengatakan para calon penerima vaksin yang sudah terdaftar ini akan memperoleh pesan pendek berupa pemberitahuan termasuk jadwal pemberian vaksin. Selain kelompok tersebut, pihaknya juga memperoleh informasi bahwa vaksin tahap kedua juga akan menyasar ke kelompok lanjut usia (lansia).
"Tetapi belum tentu semua lansia mendapat karena tergantung data mereka masuk dashboard atau tidak," katanya.
Sementara itu, pihaknya belum mengetahui kuota vaksin COVID-19 pada tahap kedua. Jika kuota sudah pasti, maka pihaknya bisa melakukan pemetaan pembagian vaksin di 38 fasilitas layanan kesehatan yang ada di Kota Solo.
Ia mengatakan pengaturan pembagian vaksin tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan pada saat pemberian vaksin.
"Meskipun tulisannya vaksinasi bisa di mana saja tetapi kalau saya 'nggak' mengatur bisa-bisa terjadi kerumunan," katanya.
"Untuk pendataan ini kami hanya mendapatkan data dari instansi yang membawahi para penerima vaksin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Kamis.
Ia mengatakan rencananya sasaran vaksin tahap kedua adalah pelayan publik, di antaranya guru, aparatur sipil negara (ASN), TNI/Polri, tokoh agama, dan media. Menurut dia, untuk anggota TNI/Polri akan mengambil data dari Polri dan TNI.
"Kalau guru akan mengambil data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kalau tokoh agama mengambilnya dari Kementerian Agama. Kemudian, data ditarik oleh Pusdatin dan dikirim ke Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) serta diverifikasi NIK (nomor induk kependudukan)-nya," katanya.
Baca juga: Dinkes Temanggung gelar vaksinasi COVID-19 tahap kedua untuk 27.000 orang
Ia mengatakan para calon penerima vaksin yang sudah terdaftar ini akan memperoleh pesan pendek berupa pemberitahuan termasuk jadwal pemberian vaksin. Selain kelompok tersebut, pihaknya juga memperoleh informasi bahwa vaksin tahap kedua juga akan menyasar ke kelompok lanjut usia (lansia).
"Tetapi belum tentu semua lansia mendapat karena tergantung data mereka masuk dashboard atau tidak," katanya.
Sementara itu, pihaknya belum mengetahui kuota vaksin COVID-19 pada tahap kedua. Jika kuota sudah pasti, maka pihaknya bisa melakukan pemetaan pembagian vaksin di 38 fasilitas layanan kesehatan yang ada di Kota Solo.
Ia mengatakan pengaturan pembagian vaksin tersebut untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan pada saat pemberian vaksin.
"Meskipun tulisannya vaksinasi bisa di mana saja tetapi kalau saya 'nggak' mengatur bisa-bisa terjadi kerumunan," katanya.