Kudus (ANTARA) - Polres Kudus, Jawa Tengah, membantu mengevakuasi korban banjir di Desa Payaman, Kecamatan Mejobo menyusul masih tingginya genangan banjir di daerah setempat sehingga sejumlah warga harus mengungsi, Selasa.

Sebelum diangkut mobil Polres Kudus yang bisa melintasi jalan tergenang banjir hingga ketinggian 50-an sentimeter, terlebih dahulu warga diangkut dengan perahu yang sudah disediakan oleh aparat untuk membantu evakuasi mereka.

Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma ditemui di sela-sela evakuasi warga mengatakan beberapa warga minta diungsikan ke tempat pengungsian. Kebetulan perkampungan warga di Desa Payaman memang tergenang banjir serta akses jalannya juga tergenang banjir sehingga dibutuhkan alat transportasi yang memadai untuk evakuasi warga.

"Rata-rata ketinggian genangan mencapai paha orang dewasa sehingga warga yang ingin dievakuasi tentunya membutuhkan perahu, sedangkan untuk menuju pengungsian dibutuhkan mobil yang bisa melintasi genangan banjir," ujarnya didampingi Dandim 0722/Kudus Letkol Kav Indarto.

Camat Mejobo Aan Fitriyanto mengungkapkan warga Desa Payaman yang mengungsi per hari ini mencapai 70-an orang, sedangkan pada pekan sebelumnya berkisar 34 orang.

Baca juga: Air banjir tercampur limbah pabrik di Kudus diklaim tak berbahaya

Jumlah rumah terdampak di Desa Payaman mencapai 240-an rumah, sedangkan rumah tergenang banjir mencapai 140-an rumah. Sebagian warga yang rumahnya tergenang memang masih bertahan di rumah dan sebagian lainnya mengungsi.

Kepala Desa Payaman Norhadi membenarkan bahwa saat ini jumlah pengungsi yang menempati SD 2 Payaman ada 70-an orang, sedangkan sebelumnya mencapai 98 orang, namun ada yang pindah ke tempat sanak keluarganya.

"Genangan banjir memang sempat surut, namun karena sempat turun hujan banjirnya meningkat lagi," ujarnya.

Sunardi, Ketua RT 1 RW 7 Dukuh Karanganyar, Desa Payaman mengakui sebagian warganya memang mengungsi sejak Rabu (3/2) secara bertahap, menyusul tingginya genangan banjir.

Jumlah rumah yang tergenang, kata dia, memang banyak, termasuk rumahnya sendiri mencapai mata kaki orang dewasa, sedangkan di jalan bisa mencapai paha orang dewasa.

"Hanya saja, saya tidak mengungsi karena harus mengatur pendistribusian bantuan makanan untuk warga terdampak banjir yang bertahan di rumah," ujarnya.

Baca juga: 368 jiwa mengungsi akibat banjir di Kudus
Baca juga: Warga terdampak banjir di Kudus peroleh pengobatan gratis

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024