Semarang (ANTARA) -
"Alhamdulillah berjalan bagus, tadi beberapa bupati/wali kota sudah kasih laporan. Brebes bagus, masyarakat mendukung dan jalanan sepi. Temanggung juga sama, meski beberapa pasar di sana tetap buka, tapi operasional berhenti pukul 12.00 WIB kemudian dilakukan penyemprotan," katanya di Semarang, Sabtu.
Selain Kabupaten Brebes dan Temanggung, daerah lain seperti Kabupaten Banyumas, Kota Magelang, Kota Tegal dan lainnya juga memberikan laporan kepada Gubernur Ganjar.
Baca juga: "Jateng di Rumah Saja" di tengah Kota Semarang dilanda banjir
Baca juga: Gubernur tak ingin pelanggar Gerakan Jateng di Rumah Saja dihukum
Bahkan, lanjut Ganjar, di Kota Tegal ada patroli di jalanan dan beberapa ruas jalan ditutup, sedangkan polisi melakukan patroli secara ketat di Kota Magelang.
"Kota Semarang saya 'ngikuti' sendiri, daerah lainnya juga masih 'on going' dan sudah menyampaikan laporan berupa foto dan video. Ada juga yang melaporkan seperti Pati, katanya pasarnya masih terlalu ramai," ujarnya.
Terkait dengan mobilitas masyarakat di hari pertama pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ganjar menyebut cukup berkurang karena terbantu dengan curah hujan yang cukup tinggi pada hari ini.
"Tapi Brebes tidak hujan juga betul-betul sepi, maka saya posting foto dan video dari Brebes itu. Saya berterima kasih atas bantuan semua pihak guna suksesnya gerakan ini," katanya.
Kendati demikian, Ganjar mengakui ada permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja, namun berbagai persoalan telah diselesaikan dengan bantuan masyarakat juga.
Ia mencontohkan, di Magelang ada sekelompok anak muda dengan Gerakan Cantelan yang membantu menyukseskan program itu dan memastikan masyarakat tetap mendapat bantuan bahan pokok dan meminta masyarakat tidak takut persoalan makan karena sudah menyiapkan.
"Di sini teman-teman juga membantu mereka yang membutuhkan. Di rumah ibu saya di Kutoarjo juga ada yang membutuhkan bantuan, saya minta mereka datang ke rumah ibu saya dan dibantu. Jadi sebenarnya, hari pertama ini relatif berjalan baik," ujarnya.
Ganjar berharap dukungan masyarakat untuk tetap di rumah saja bisa dilanjutkan pada hari kedua pelaksanaan atau Minggu (7/2) dan meminta masyarakat mau menahan diri sehari lagi agar tujuan Gerakan Jateng di Rumah Saja bisa berjalan sukses.
"Tapi tidak berarti Senin lusa kita bebas-bebasan, tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Nanti akan kami cek, apakah gerakan ini berpengaruh positif atau tidak. Memang 'ngeceknya' agak lama, kita hitung dua minggu setelah ini dan semoga ini bisa mengurangi. Sambil, kami menyiapkan vaksinasinya," katanya.
Seperti diwartakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh masyarakat Jateng untuk tetap di rumah selama dua hari dan melalui Gerakan Jateng di Rumah Saja diharapkan dapat mengurangi kerumunan serta angka positif COVID-19.
Gerakan Jateng di Rumah Saja itu bakal dilaksanakan digelar pada 6-7 Februari 2021 melalui Surat Edaran Nomor 443.5/0001933 tentang peningkatan kedisiplinan dan pengetatan protokol kesehatan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap II di Jawa Tengah itu.(LHP)
Baca juga: Pasar di Semarang tetap buka saat "Jateng di Rumah Saja"
Baca juga: Gerakan "Jateng di Rumah Saja", pasar di Banjarnegara tetap buka
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja pada hari pertama berjalan bagus berdasarkan laporan yang disampaikan sejumlah pemerintah kabupaten/kota.
"Alhamdulillah berjalan bagus, tadi beberapa bupati/wali kota sudah kasih laporan. Brebes bagus, masyarakat mendukung dan jalanan sepi. Temanggung juga sama, meski beberapa pasar di sana tetap buka, tapi operasional berhenti pukul 12.00 WIB kemudian dilakukan penyemprotan," katanya di Semarang, Sabtu.
Selain Kabupaten Brebes dan Temanggung, daerah lain seperti Kabupaten Banyumas, Kota Magelang, Kota Tegal dan lainnya juga memberikan laporan kepada Gubernur Ganjar.
Baca juga: "Jateng di Rumah Saja" di tengah Kota Semarang dilanda banjir
Baca juga: Gubernur tak ingin pelanggar Gerakan Jateng di Rumah Saja dihukum
Bahkan, lanjut Ganjar, di Kota Tegal ada patroli di jalanan dan beberapa ruas jalan ditutup, sedangkan polisi melakukan patroli secara ketat di Kota Magelang.
"Kota Semarang saya 'ngikuti' sendiri, daerah lainnya juga masih 'on going' dan sudah menyampaikan laporan berupa foto dan video. Ada juga yang melaporkan seperti Pati, katanya pasarnya masih terlalu ramai," ujarnya.
Terkait dengan mobilitas masyarakat di hari pertama pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja, Ganjar menyebut cukup berkurang karena terbantu dengan curah hujan yang cukup tinggi pada hari ini.
"Tapi Brebes tidak hujan juga betul-betul sepi, maka saya posting foto dan video dari Brebes itu. Saya berterima kasih atas bantuan semua pihak guna suksesnya gerakan ini," katanya.
Kendati demikian, Ganjar mengakui ada permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan Gerakan Jateng di Rumah Saja, namun berbagai persoalan telah diselesaikan dengan bantuan masyarakat juga.
Ia mencontohkan, di Magelang ada sekelompok anak muda dengan Gerakan Cantelan yang membantu menyukseskan program itu dan memastikan masyarakat tetap mendapat bantuan bahan pokok dan meminta masyarakat tidak takut persoalan makan karena sudah menyiapkan.
"Di sini teman-teman juga membantu mereka yang membutuhkan. Di rumah ibu saya di Kutoarjo juga ada yang membutuhkan bantuan, saya minta mereka datang ke rumah ibu saya dan dibantu. Jadi sebenarnya, hari pertama ini relatif berjalan baik," ujarnya.
Ganjar berharap dukungan masyarakat untuk tetap di rumah saja bisa dilanjutkan pada hari kedua pelaksanaan atau Minggu (7/2) dan meminta masyarakat mau menahan diri sehari lagi agar tujuan Gerakan Jateng di Rumah Saja bisa berjalan sukses.
"Tapi tidak berarti Senin lusa kita bebas-bebasan, tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Nanti akan kami cek, apakah gerakan ini berpengaruh positif atau tidak. Memang 'ngeceknya' agak lama, kita hitung dua minggu setelah ini dan semoga ini bisa mengurangi. Sambil, kami menyiapkan vaksinasinya," katanya.
Seperti diwartakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak seluruh masyarakat Jateng untuk tetap di rumah selama dua hari dan melalui Gerakan Jateng di Rumah Saja diharapkan dapat mengurangi kerumunan serta angka positif COVID-19.
Gerakan Jateng di Rumah Saja itu bakal dilaksanakan digelar pada 6-7 Februari 2021 melalui Surat Edaran Nomor 443.5/0001933 tentang peningkatan kedisiplinan dan pengetatan protokol kesehatan pada pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tahap II di Jawa Tengah itu.(LHP)
Baca juga: Pasar di Semarang tetap buka saat "Jateng di Rumah Saja"
Baca juga: Gerakan "Jateng di Rumah Saja", pasar di Banjarnegara tetap buka