Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan bahwa dua industri kecil menengah (IKM) di wilayah setempat telah mendapatkan sertifikasi Hazard Analytical Critical Control Point (HACCP) atau jaminan keamanan pangan.

"Sertifikasi ini didapatkan melalui sistem yang dirancang secara sistematis dan terintegrasi dari Kementerian Perindustrian," kata Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin di Purbalingga, Kamis.

Johan menyebutkan dua IKM tersebut adalah IKM Abon Cap Koki dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Central Agro Lestari, Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari.

Baca juga: Dinas Koperasi-UKM Jateng siap beri pelatihan pelaku UMKM

Dia juga mengatakan dua IKM tersebut merupakan binaan dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinperindag Purbalingga. "Dua IKM ini termasuk juga binaan Kementerian Perindustrian," katanya.


Pembinaan yang diberikan pada dua IKM tersebut, tambah dia, mencakup berbagai aspek mulai dari produksi, bahan, peningkatan daya saing dan lainnya.

"Mereka kita usulkan untuk mendapatkan sertifikasi HACCP, jadi sertifikat ini salah satu syarat untuk mereka bisa melakukan ekspor," katanya.

Dia menjelaskan bahwa untuk mendapatkan sertifikasi HACCP tidaklah mudah karena pemeriksaan dan pemantauan dilakukan secara menyeluruh.

Pemeriksaan meliputi bahan, pengolahan bahan, produksi, dapur produksi dan juga alat-alat yang digunakan. Sehingga diharapkan produk yang dihasilkan aman dari segala potensi yang membahayakan.

"Saat ini baru dua IKM di Purbalingga yang mendapat sertifikasi HACCP ini, nantinya IKM lainnya juga akan kita arahkan ke situ," katanya.

Setelah mendapatkan sertifikasi HACCP ini, tambah dia, ke depannya akan ada pendampingan khusus dan pemeriksaan produk dari Kemenperin secara rutin. Selanjutnya, tambah dia, IKM dengan sertifikasi HACCP ini bisa melakukan ekspor karena produknya sudah teruji dan aman secara pangan.

Pemkab Purbalingga, kata dia, terus berupaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas IKM yang ada di wilayah setempat.

"Untuk meningkatkan daya saing maka kualitas produk dan kualitas sumber daya manusia juga harus baik," katanya.

Pemkab Purbalingga, kata dia, juga akan terus melakukan pendampingan terkait kelengkapan, peralatan, bantuan alat termasuk membenahi dapur produksi.

"Kalau produksi sudah bagus kita akan bantu promosi dan pemasarannya, nanti akan kita ikutkan juga di pameran-pameran baik di tingkat nasional maupun internasional," katanya.

Johan berharap dengan adanya sertifikasi HACCP ini akan dapat meningkatkan performa dan kepercayaan konsumen terhadap produk dari IKM Purbalingga.

Dia menambahkan Abon Cap Koki merupakan IKM produsen abon daging sapi yang legendaris di wilayah Purbalingga.

"Sementara KUB Central Agro Lestari merupakan produsen gula semut yang pada saat ini sedang merintis ekspor mandiri," katanya.

Baca juga: 100 pelaku UMKM di Boyolali terima dana bantuan
Baca juga: Atiqoh Ganjar: Saatnya UKM Jateng pasarkan produk dengan teknologi informasi


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024