Boyolali, Jateng (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, bakal memperketat pengawasan141 desa/kelurahan yang masuk zona merah terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayah itu.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Boyolali Suratno di Boyolali, Selasa, mengatakan perkembangan data COVID-19 di daerah itu hingga saat ini masuk risiko sedang atau masuk warna oranye.

Namun, kata Suratno, dari rincian data penyebaran COVID-19, sebanyak 141 dari 267 desa dan kelurahan di Kabupaten Boyolali saat ini statusnya zona merah, sedangkan sisanya 126 desa dan kelurahaan masuk zona hijau.

Bupati Boyolali Seno Samodro dalam hal tersebut, kata Suratno, melakukan pengetatan-pengetatan terkait dengan PPKM terutama di desa-desa yang saat ini statusnya zona merah di Boyolali.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kesadaran semua pihak dan diharapkan Satgas Penanganan COVID-19 pada semua tingkatan baik mulai dari Satgas Jogo Tonggo, tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten, bersinergi melawan COVID-19.

Boyolali mengikuti PPKM ini, padahal angka kesembuhan COVID-19 di atas rata-rata nasional begitu juga angka kematian juga di bawah nasional.

Namun, satu hal yang mengharuskan Boyolali masuk wilayah PPKM, yakni karena tingkat keterisian ruang/bed di ICU dan ruang isolasi lebih dari 70 persen.

Hal ini, menunjukan bahwa masyarakat Boyolali masih terjadi penularan. Untuk menghentikan hal itu, maka kebijakan PPKM harus diambil.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024