Kudus (ANTARA) - Animo masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, untuk melakukan tes usap tenggorokan (swab) untuk mendeteksi ada tidaknya virus corona di laboratorium swasta cukup tinggi, menyusul adanya laboratorium swasta yang memiliki kemampuan melayani pemeriksaan COVID-19.
Branch Manager Prodia Kudus Andrianto Unggul Wibowo ketika ditemui di kantornya di Kudus, Kamis, mengakui bahwa Prodia mampu melakukan pemeriksaan COVID-19, karena didukung alat otomatis penuh untuk pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) COVID-19. Animo masyarakat ternyata cukup tinggi karena setiap hari bisa lebih dari 20 orang.
"Sementara pemeriksaan tes usap COVID-19 kami batasi maksimal 20 orang per harinya. Karena permintaannya banyak, terpaksa mereka ditawari untuk jadwal pemeriksaan hari berikutnya," ujarnya.
Baca juga: Berkunjung ke Kudus wajib tunjukkan negatif tes cepat antigen
Pada awal melayani pemeriksaan tes usap COVID-19 Juli 2020, Prodia Kudus masih sebatas menerima spesimen untuk dikirimkan ke laboratorium pusat. Namun, sejak September 2020 Prodia Kudus sudah bisa melakukan pengambilan spesimen karena disediakan ruangan khusus pengambilan sampelnya.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengungkapkan bahwa Prodia merupakan laboratorium swasta pertama di Indonesia yang menggunakan alat otomatis penuh untuk pemeriksaan PCR COVID-19, setelah sebelumnya digunakan oleh Rumah Sakit Pertamina Jaya dan Lembaga Eijkman.
Prodia juga memperbesar kapasitas pemeriksaan dengan menggunakan alat otomatis penuh Cobas 6800, sehingga jumlah pemeriksaan RT PCR COVID-19 dapat ditingkatkan hingga mendekati 2.000 tes per hari. Termasuk dengan tersedianya pemeriksaan RT-PCR COVID-19 di tiga laboratorium rujukan regional Prodia yang menggunakan alat medium otomatis.
"Penggunaan Cobas 6800 tersebut, sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung upaya pemerintah mencapai target pemeriksaan RT PCR COVID-19 hingga 30.000 tes per hari. Sedangkan kemampuan alat tersebut dalam memproses hampir 400 tes dalam 8 jam dan sekitar 1.400 tes dalam 24 jam," ujarnya.
Alat tersebut juga digunakan di beberapa negara lainnya, seperti Australia, Jepang, Hong Kong, Singapore, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Selandia Baru, Filipina, Vietnam, China, USA, Kanada, Pakistan, India, Thailand, dan Myanmar.
Dengan alat otomatis penuh Cobas 6800, waktu tunggu atau turn around time (TAT) hasil pemeriksaan lebih cepat, sehingga dapat membantu pengelolaan pasien suspek COVID-19 lebih cepat dan tindak lanjut pengelolaan perawatan pasien juga lebih cepat dan lebih baik.
Hasil yang cepat diketahui juga menjadi kebutuhan penegakan diagnosis untuk proses pemakaman jenazah dan membantu pemenuhan persyaratan bagi pelaku perjalanan.
"Saat ini, kami memiliki dua jenis pemeriksaan untuk COVID-19, yakni anti-SARS-CoV-2 Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) dan anti-SARS-CoV-2 (swab PCR test)," ujarnya.
Tersedianya layanan tes usap COVID-19 di klinik laboratorium swasta, memberikan alternatif bagi warga Kudus yang ingin mengetahui dirinya bebas virus corona atau tidak, selain di RSUD Loekmono Hadi Kudus.
Baca juga: Pemudik di Terminal Tirtonadi jalani tes cepat antigen
Baca juga: Pemkab Wonosobo wajibkan wisatawan tunjukkan hasil tes cepat antigen
Branch Manager Prodia Kudus Andrianto Unggul Wibowo ketika ditemui di kantornya di Kudus, Kamis, mengakui bahwa Prodia mampu melakukan pemeriksaan COVID-19, karena didukung alat otomatis penuh untuk pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) COVID-19. Animo masyarakat ternyata cukup tinggi karena setiap hari bisa lebih dari 20 orang.
"Sementara pemeriksaan tes usap COVID-19 kami batasi maksimal 20 orang per harinya. Karena permintaannya banyak, terpaksa mereka ditawari untuk jadwal pemeriksaan hari berikutnya," ujarnya.
Baca juga: Berkunjung ke Kudus wajib tunjukkan negatif tes cepat antigen
Pada awal melayani pemeriksaan tes usap COVID-19 Juli 2020, Prodia Kudus masih sebatas menerima spesimen untuk dikirimkan ke laboratorium pusat. Namun, sejak September 2020 Prodia Kudus sudah bisa melakukan pengambilan spesimen karena disediakan ruangan khusus pengambilan sampelnya.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengungkapkan bahwa Prodia merupakan laboratorium swasta pertama di Indonesia yang menggunakan alat otomatis penuh untuk pemeriksaan PCR COVID-19, setelah sebelumnya digunakan oleh Rumah Sakit Pertamina Jaya dan Lembaga Eijkman.
Prodia juga memperbesar kapasitas pemeriksaan dengan menggunakan alat otomatis penuh Cobas 6800, sehingga jumlah pemeriksaan RT PCR COVID-19 dapat ditingkatkan hingga mendekati 2.000 tes per hari. Termasuk dengan tersedianya pemeriksaan RT-PCR COVID-19 di tiga laboratorium rujukan regional Prodia yang menggunakan alat medium otomatis.
"Penggunaan Cobas 6800 tersebut, sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung upaya pemerintah mencapai target pemeriksaan RT PCR COVID-19 hingga 30.000 tes per hari. Sedangkan kemampuan alat tersebut dalam memproses hampir 400 tes dalam 8 jam dan sekitar 1.400 tes dalam 24 jam," ujarnya.
Alat tersebut juga digunakan di beberapa negara lainnya, seperti Australia, Jepang, Hong Kong, Singapore, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Selandia Baru, Filipina, Vietnam, China, USA, Kanada, Pakistan, India, Thailand, dan Myanmar.
Dengan alat otomatis penuh Cobas 6800, waktu tunggu atau turn around time (TAT) hasil pemeriksaan lebih cepat, sehingga dapat membantu pengelolaan pasien suspek COVID-19 lebih cepat dan tindak lanjut pengelolaan perawatan pasien juga lebih cepat dan lebih baik.
Hasil yang cepat diketahui juga menjadi kebutuhan penegakan diagnosis untuk proses pemakaman jenazah dan membantu pemenuhan persyaratan bagi pelaku perjalanan.
"Saat ini, kami memiliki dua jenis pemeriksaan untuk COVID-19, yakni anti-SARS-CoV-2 Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) dan anti-SARS-CoV-2 (swab PCR test)," ujarnya.
Tersedianya layanan tes usap COVID-19 di klinik laboratorium swasta, memberikan alternatif bagi warga Kudus yang ingin mengetahui dirinya bebas virus corona atau tidak, selain di RSUD Loekmono Hadi Kudus.
Baca juga: Pemudik di Terminal Tirtonadi jalani tes cepat antigen
Baca juga: Pemkab Wonosobo wajibkan wisatawan tunjukkan hasil tes cepat antigen