Cilacap (ANTARA) - Para perwira Pertamina Refinery Unit (RU IV) Cilacap yang tergabung dalam tim losses mengikuti upskilling atau pelatihan peningkatan kemampuan mitigasi dan anatomi kapal yang dilakukan secara pembelajaran daring melalui aplikasi M-Teams dan campuran pembelajaran luring. 

Peserta pelatihan merupakan pekerja antarfungsi yang terdiri atas fungsi ECLC, Finance, OM 60 & 70, termasuk IT yang bersinergi mengikuti classroom selama empat hari (23-26/11) di Gedung Persatuan Wanita Patra (PWP), kompleks Perumahan Pertamina Gunung Simping, Cilacap. 

Dengan segala keterbatasan karena Pandemi COVID-19, sebagian materi upskilling dipaparkan melalui M-Teams dengan menampilkan narasumber dari kantor pusat maupun internal RU IV.

Materi yang disampaikan meliputi anatomi kapal, proses bisnis RPO, security maritime, loading master 60 & 70, safety approval vessel, dan proses bisnis Pertamina Trans Kontinental (PTK)

Section Head Supply Chain, Refining Planning Optimization (RPO) RU IV Arif Ika Pujianto mengatakan kegiatan tersebut sebagai refreshment dan peningkatan kompetensi bagi tim losses

"Losses merupakan concern manajemen di RU IV maupun pusat dan upskilling ini adalah agenda rutin tahunan untuk mendongkrak KPI," katanya. 

Ia juga menjelaskan mengenai pencapaian target KPI RU IV. "Targetnya pada point 0,15 dan berdasarkan inisiatif RU IV target saat ini sudah mencapai poin 0,13," katanya.

Baca juga: Tenaga ahli KSP tinjau proyek RDMP dan persiapan biorefinery di Pertamina Cilacap

Sementara itu, Senior Officer Security/HSSE Shipping-Safety Assurance and Security PT Pertamina (Persero) Zulkifli mengatakan secara keseluruhan target upskilling adalah pencapaian Key Performance Index (KPI) dan tercapainya penurunan losses

"Banyak potensi kecurangan terjadi pada proses pengapalan minyak mulai proses loading hingga pengiriman," katanya saat memberikan materi "Safety Maritime: melalui M-Teams.

Menurut dia, selama ini ada persepsi yang salah bahwa sekuriti adalah satpam, sehingga seolah-olah tugas pengamanan cukup di tangan sekuriti. "Padahal, tanggung jawab pengamanan adalah kewajiban semua insan Pertamina, maka budaya sekuriti perlu ditanamkan dalam diri masing-masing," katanya. 

Ia mengatakan kecurangan proses pengapalan bisa terjadi karena loading master yang tidak mengetahui anatomi kapal. 

"Saat pengukuran sudah dilakukan dengan benar secara bersama-sama, pengecekannya juga melibatkan surveyor, loading master, dan kru kapal namun saat serah terima minyak, ternyata volume berkurang," jelasnya. 

Baca juga: Pertamina Cilacap tantang pekerja unjuk kreativitas pada masa pandemi

Jika dilakukan mitigasi dan terdeteksi perusahaan mengalami kerugian, kata dia, maka dapat menimbulkan sanksi bagi loading master sebagai garda terdepan. 

"Sanksi tidak hanya bentuk peringatan tapi langsung dilakukan pemecatan," tegasnya.

Hari pertama upskilling dilanjutkan dengan materi tentang proses bisnis RPO dibawakan Arif Ika Pujianto dengan tujuan agar peserta mendapatkan insight terkait proses bisnis di Refinery sekaligus mengetahui target KPI yang telah ditetapkan untuk pencegahan losses

Berikutnya kembali melalui daring disampaikan materi presentasi lanjutan tentang mitigasi fraud dan anatomi kapal oleh Danan Eko Prihutomo dari Ship Performance.  

"Intinya, selama 4 hari upskilling ini diharapkan peserta dapat memahami hal-hal yang berkaitan dengan potensi fraud di kapal, memahami penggunaan alat ukur kapal, memperoleh wawasan mengenai pengamanan cargo yang dilakukan selama pengapalan, termasuk tindakan yang dilakukan terhadap kru kapal yang melakukan fraud, dan pengetahuan terkait safety approval serta kriteria kapal yang memenuhi  standar keselamatan, juga tentang proses penyandaran kapal," kata Arif.

Baca juga: VP Reability PT KPI pastikan keandalan kilang Pertamina Cilacap
Baca juga: Pertamina Cilacap targetkan uji coba produksi Green Diesel pada akhir November

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024