Batang (ANTARA) - Anggaran penanganan COVID-19 di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, baru terserap Rp39,7 miliar atau 46,9 persen dari jumlah total alokasi dana yang disediakan pada 2020 sebanyak Rp84,6 miliar.

Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Batang Lany Dwi Rejeki di Batang, Rabu, mengatakan bahwa dana sebanyak Rp84,6 miliar tersebut dipersiapkan untuk penggunaan seperti belanja bidang kesehatan, penyediaan jaring pengaman sosial, dan penanganan dampak ekonomi.

"Pemkab terus berusaha mengantisipasi penyebaran COVID-19 dengan berbagai kegiatan atau program dan memberikan bantuan pada warga terdampak COVID-19," katanya.

Adapun rincian anggaran penggunaan COVID-19 untuk belanja bidang kesehatan sebesar Rp31,3 miliar, kata dia, yang sudah direalisasikan Rp20,5 miliar, kemudian realisasi penyediaan jaring pengaman sosial Rp19,1 miliar dari dana yang disediakan Rp35,5 miliar, dan penanganan dampak ekonomi Rp11,4 miliar.

"Selama pandemi COVID-19, pemkab telah membantu 21 ribu keluarga terdampak. Selain itu, kami juga menggelar program bantuan untuk 3.000 rukun tetangga (RT)," katanya.

Lani mengatakan perkembangan kasus penyebaran COVID-19 cenderung melonjak meski pemkab melakukan penegakan protokol kesehatan dan melakukan sosialisasi pada masyarakat.

Selain itu, kata dia, pemkab juga sudah mencanangkan program Zero COVID-19 dengan maksud agar penyebaran penyakit ini tidak merambah kemana-mana melalui isolasi mandiri dan pemberian sembako selama 14 hari pada pasien positif.

Baca juga: GOR Samapta Kota Magelang jadi alternatif lokasi karantina

Ia menambahkan perkembangan kasus COVID-19 per 2 Desember 2020, jumlah pasien terkonfirmasi positif komulatif sebanyak 1.140 orang, terdiri atas pasien sembuh 811 orang, isolasi mandiri 214 orang, rawat inap 51 orang, dan meninggal dunia 64 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Muchlasin mengatakan untuk menahan laju penyebaran COVID-19, pihaknya gencar melaksanakan pelacakan dan tes skrining dengan melaksanakan tes usap.

"Untuk pelacakan, kami lakukan di keluarga atau rekan kerja dan pihak terkait yang pernah kontak fisik. Adapun tes usap untuk masyarakat kelompok rentan COVID-19," katanya.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024