Magelang (ANTARA) - Gedung Olahraga (GOR) Samapta di Kompleks Gelora Sanden Kota Magelang, Jateng menjadi alternatif lokasi karantina warga terkait pandemi COVID-19 di daerah itu, kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Gelora Sanden Kota Magelang Bayu Saputro.

"Artinya, pilihan tersebut diambil apabila fasilitas-fasilitas yang disiapkan untuk penanganan sudah tidak mencukupi," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang di Magelang, Rabu.

Rapat koordinasi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Magelang, beberapa waktu lalu, tidak langsung menunjuk GOR itu sebagai lokasi karantina. Namun, hanya menekankan kesiapan GOR apabila sewaktu-waktu dijadikan lokasi karantina.

Baca juga: Boyolali siapkan ruangan tambahan pasien COVID-19

Hingga saat ini, Pemkot Magelang memastikan GOR itu masih beroperasi seperti biasa untuk aktivitas olahraga bagi masyarakat.

"Menanggapi berita yang beredar di masyarakat bahwa GOR Samapta digunakan untuk karantina tidak benar. Gelora Sanden tetap beroperasi seperti biasanya, tidak ada agenda karantina," katanya.

Sebagaimana disampaikan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Magelang, kata Bayu, pemkot telah menyiapkan lokasi karantina yang lebih layak, baik dari segi fasilitas maupun keamanan, sehingga masih terlalu dini GOR Samapta dijadikan lokasi karantina karena melonjaknya kasus COVID-19 di daerah itu.

Ia menjelaskan jika GOR Samapta betul-betul digunakan sebagai lokasi karantina, dapat dipastikan pemerintah akan mengambil langkah-langkah persiapan maupun pelaksanaan supaya semua dapat terkondisi dengan mantap.

"Kami selaku pengelola kawasan Sport Center Gelora Sanden, berharap pemberitaan yang beredar tidak perlu dibesar-besarkan apalagi sampai di-'forward', karena dapat menimbulkan keresahan, baik bagi warga sekitar Gelora Sanden maupun masyarakat Kota Magelang secara umum," katanya.

Namun, Bayu tidak menampik bahwa ada wacana GOR menjadi salah satu pilihan yang dapat disiagakan untuk lokasi karantina tambahan apabila terjadi kondisi yang genting terkait dengan penularan virus corona jenis baru itu di daerah setempat.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang dr Majid Rohmawanto membenarkan bahwa penggunaan GOR sebagai alternatif lokasi karantina masih sebatas wacana seiring dengan makin banyak kasus COVID-19 yang membuat beberapa rumah sakit rujukan di daerah itu nyaris penuh pasien.

Baca juga: Upacara wisuda Untidar Magelang dikawal Satgas COVID-19

Namun, katanya, GOR baru akan digunakan untuk karantina pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan, jika fasilitas lainnya sudah penuh. "Iya, baru rencana. Karena sudah ada hotel," katanya.

Sebelumnya, Pemkot telah menyediakan satu hotel di Jalan Ahmad Yani Kota Magelang untuk menampung pasien positif COVID-19 untuk kategori tanpa gejala dan bergejala ringan.

Hotel berkapasitas 70 orang itu sempat penuh pasien belum lama ini, namun saat ini sisa beberapa tempat tidur yang dipakai pasien. "Hotel (pasien isolasi di hotel, red.) sudah banyak yang dipulangkan. Sudah mulai longgar," katanya.

Majid menjelaskan tentang penambahan kolom "terpusat" dan "dirumah" di laman resmi covid19.magelangkota.go.id untuk menunjuk penanganan pasien terkonfirmasi positif. Kolom "terpusat" menunjuk jumlah pasien yang sedang menjalani isolasi di hotel, sedangkan "dirumah" menunjuk mereka yang positif dan menjalani isolasi mandiri di rumah.

Data covid19.magelangkota.go.id pada Rabu, pukul 12.00 WIB, jumlah kontak erat 1.657 orang, probable 20 orang, suspek 632 orang, konfirmasi 682 orang, antara lain "dirumah" 107 orang, "terpusat" empat orang, dan sembuh 505 orang, sedangkan total meninggal dunia 79 orang.

Pewarta : M. Hari Atmoko
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024