Wonosobo (ANTARA) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sains Al Qur'an (Unsiq) Wonosobo bersama Forum Komunikasi Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI) setempat mengingatkan masyarakat akan bahaya HIV/AIDS yang tetap mengancam di tengah pandemi COVID-19.

Ketua Panitia Hari AIDS BEM Unsiq, Fahrul Hidayat, di Wonosobo, Selasa, mengatakan peringatan Hari AIDS yang jatuh pada 1 Desember saat tepat untuk media saling mengingatkan tentang bahaya HIV/AIDS.

Ia menyampaikan pandemi COVID-19 membuat hampir semua kalangan masyarakat fokus pada upaya menjaga kesehatan diri agar tidak terpapar virus corona jenis baru itu.

Baca juga: Rusia bantah kabar vaksin Sputnik V tingkatkan risiko terinfeksi HIV

Sekelompok mahasiswa dan para pengurus FKPPI menggelar acara peringatan Hari AIDS di kawasan Alun-Alun Wonosobo mengusung tema "Saya Sehat Saya Berani" dengan agenda utama mengingatkan masyarakat untuk tetap menaati protokol kesehatan serta waspada pada bahaya HIV/AIDS.

Fahrul menyebut gerakan para mahasiswa merupakan upaya mendukung pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya HIV/AIDS sekaligus menguatkan kewaspadaan pada COVID-19.

Ketua BEM Unsiq Devika Amara menyampaikan masyarakat harus tetap menjaga kewaspadaan terhadap HIV/AIDS yang di Wonosobo bagaikan fenomena gunung es, yaitu yang terlihat di permukaan hanya sebagian kecil dibandingkan dengan realitasnya.

"Kami juga berupaya agar masyarakat senantiasa mengingat bahwa penularan HIV/AIDS berbeda dengan penularan COVID-19 yang lebih mudah menyebar melalui droplet dan kontak fisik," katanya.

Ia menuturkan upaya menghindari HIV/AIDS bukan dengan menjauhi penderitanya, melainkan menjauhi penyakitnya, karena HIV hanya bisa menular melalui transfusi darah atau hubungan seksual.

Ketua FKPPI Wonosobo Agus Purnomo yang hadir dalam acara bagi-bagi masker, stiker, dan bunga kepada masyarakat yang tengah melintas di kawasan Alun-Alun Wonosobo itu, menyampaikan inistaif mahasiswa Unsiq layak diapresiasi bersama, karena juga sejalan dengan aktivitas FKPPI dalam hal mendukung program pemerintah untuk menyehatkan masyarakat.

Ia berharap, masyarakat tidak melupakan bahaya lain di samping COVID-19 yang masih mengintai, dengan menjauhi pergaulan bebas, setia dengan pasangan sah, serta berhati-hati dengan kontak transfusi darah.

Baca juga: Obat HIV ternyata tak miliki khasiat untuk pasien COVID-19
Baca juga: Pabrik obat HIV di Semarang mulai produksi

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024