Semarang (ANTARA) - Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana tengah mempersiapkan pembayaran skema V pada Januari 2021 dengan terlebih dulu diawali rapat anggota yang berlangsung secara tatap muka dan virtual, Sabtu.
"Tahun depan kami akan melanjutkan pembayaran skema IV dan awal Januari 2021 dimulai pembayaran skema V Rp50 juta ke atas dengan nilai Rp700 miliar," kata Ketua Umum KSP Intidana Budiman Gandi di sela-sela rapat anggota di salah satu hotel di Semarang.
Gunawan mengaku untuk skema pembayaran IV (untuk Rp25 juta sampai Rp50 juta) dengan nilai Rp55 miliar telah berjalan 10 persen terus akan dilanjutkan.
Rapat tersebut, lanjut Gunawan, dimaksudkan untuk menerima masukan dari para anggota dalam mempersiapkan beragam konsep yang akan diusung tahun depan termasuk untuk terus bertahan di tengah pandemi COVID-19.
"COVID-19 memang memberikan dampak pendapatan turun, tetapi kami tidak bisa berdiam diri. Kami akan menjalankan Fintech, lending, dan funding secara online," kata Gunawan.
Meskipun dari Fintech, lending, dan funding tersebut tidak dapat signifikan dari sisi pendapatan, lanjut Gunawan, tetapi diharapkan bisa mendongkrak dan ada tambahan pemasukan, sehingga usaha koperasi terus bergeliat.
"Dari Fintech nanti kan bisa mendapatkan fee based income dan dalam kesempatan kali ini, dimaksudkkan untuk meminta masukan dari para anggota mau kemana arah ke depan agar tetap survive, karena koperasi bukan perseorangan, tetapi kebersamaan," kata Gunawan.
Sejumlah agenda lain, tambah Gunawan, KSP Intidana juga terus berusaha untuk dapat mengembalikan aset yang masih di luar di antaranya eks-kantor cabang di daerah Pati yang nilai asetnya Rp90 miliar dan di Jawa Timur nilai aset jaminan debitur sebesar Rp69,5 miliar.
"Ke depan kami juga segera melakukan penetapan sejumlah Plt dalam kepengurusan sehingga statusnya lebih fix. Ke depan ada agenda berat, sehingga pengurus membutuhkan mereka," kata Gunawan.
"Tahun depan kami akan melanjutkan pembayaran skema IV dan awal Januari 2021 dimulai pembayaran skema V Rp50 juta ke atas dengan nilai Rp700 miliar," kata Ketua Umum KSP Intidana Budiman Gandi di sela-sela rapat anggota di salah satu hotel di Semarang.
Gunawan mengaku untuk skema pembayaran IV (untuk Rp25 juta sampai Rp50 juta) dengan nilai Rp55 miliar telah berjalan 10 persen terus akan dilanjutkan.
Rapat tersebut, lanjut Gunawan, dimaksudkan untuk menerima masukan dari para anggota dalam mempersiapkan beragam konsep yang akan diusung tahun depan termasuk untuk terus bertahan di tengah pandemi COVID-19.
"COVID-19 memang memberikan dampak pendapatan turun, tetapi kami tidak bisa berdiam diri. Kami akan menjalankan Fintech, lending, dan funding secara online," kata Gunawan.
Meskipun dari Fintech, lending, dan funding tersebut tidak dapat signifikan dari sisi pendapatan, lanjut Gunawan, tetapi diharapkan bisa mendongkrak dan ada tambahan pemasukan, sehingga usaha koperasi terus bergeliat.
"Dari Fintech nanti kan bisa mendapatkan fee based income dan dalam kesempatan kali ini, dimaksudkkan untuk meminta masukan dari para anggota mau kemana arah ke depan agar tetap survive, karena koperasi bukan perseorangan, tetapi kebersamaan," kata Gunawan.
Sejumlah agenda lain, tambah Gunawan, KSP Intidana juga terus berusaha untuk dapat mengembalikan aset yang masih di luar di antaranya eks-kantor cabang di daerah Pati yang nilai asetnya Rp90 miliar dan di Jawa Timur nilai aset jaminan debitur sebesar Rp69,5 miliar.
"Ke depan kami juga segera melakukan penetapan sejumlah Plt dalam kepengurusan sehingga statusnya lebih fix. Ke depan ada agenda berat, sehingga pengurus membutuhkan mereka," kata Gunawan.