Kendal (ANTARA) - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menyebut terdapat tiga institusi pengembang vaksin COVID-19 di Indonesia yang penelitiannya paling cepat dan sudah mendekati uji pra-klinis.

"Dari enam institusi pengembang vaksin, ada tiga yang sudah mendekati uji pra-klinis," kata dia di sela kunjungannya di PT Terryham Proplas Indonesia di Kendal, Jawa Tengah, Kamis.

Tiga institusi tersebut masing-masing Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Universitas Indonesia, dan Universitas Airlangga Surabaya.

Adapun tiga institusi lain yang juga masih dalam proses pengembangan, yakni LIPI, UGM, dan ITB.

Baca juga: Jateng bakal terima 21 juta lebih dosis vaksin COVID-19
Baca juga: Vaksin COVID-19 Moderna dibanderol Rp300-500 ribu

Pada triwulan pertama 2020, kata dia, hasil uji pra-klinis bibit vaksin ini diharapkan sudah bisa diserahkan ke Bio Farma untuk pengujian klinis terhadap manusia.

Selanjutnya, menurut dia, proses produksi vaksin diharapkan sudah bisa dilakukan pada triwulan keempat 2020, setelah mendapat izin dari BPOM.

"Kami masih berusaha keras agar vaksin yang diberikan aman dan efektif," katanya.

Baca juga: Temanggung siapkan dokter, perawat, dan bidan untuk vaksinasi COVID-19

Pewarta : Immanuel Citra Senjaya
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024