Purwokerto (ANTARA) - Sebanyak 109 apoteker lulusan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjalani Sumpah Profesi Angkatan 31 di Auditorium Ukhuwah Islamiyah UMP, Selasa (24/11), dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dari 109 apoteker yang menjalani sumpah profesi itu, 57 orang di antaranya lulus dengan predikat memuaskan, 45 orang lulus dengan predikat sangat memuaskan, dan 7 orang lulus dengan predikat cumlaude.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMP Dr Anjar Nugroho menyampaikan selamat dan bersyukur atas capaian yang telah diraih para peserta Sumpah Profesi Apoteker.
"Harus ada kesadaran bersyukur di dalam diri anda semuanya. Syukur itu makanya ada dua hal, yang pertama bersyukur karena capaian ini berkat kedua orang tua dan dosen di lingkungan Farmasi UMP. Syukur yang kedua, anda bersyukur menjadi orang yang tidak puas, menjadi orang yang tidak boleh berhenti dengan status posisi anda sekarang. Setelah menjadi apoteker, terus berkembang menjadi apoteker yang hebat," katanya.
Saat menyampaikan laporan, Ketua Program Studi Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Dr Apt Nunuk Aries Nurlita MSi mengatakan sumpah profesi tersebut ditujukan untuk menjaga profesionalitas lulusan profesi apoteker ketika sudah bekerja nanti dan menjadi apoteker yang andal.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto terus perluas kerja sama internasional
"Tingkat kelulusan pada periode kali ini, angkatan 31 pada uji apoteker Indonesia yang merupakan ujian nasional adalah sebesar 97,6 persen di atas rata-rata kelulusan nasional dan merupakan prestasi yang membanggakan bagi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto," jelasnya.
Dengan dilakukannya sumpah profesi, kata dia, diharapkan para lulusan profesi apoteker dapat mengaplikaskan dan menjalankan praktik profesi apoteker secara profesional serta bertanggungjawab dengan pekerjaan sesuai kode etik dan sumpah yang telah diikrarkan.
Dekan Fakultas Farmasi apt Didik Setiawan MSc PhD mengharapkan lulusan pendidikan profesi apoteker memiliki komitmen, sifat keilmuan, perkembangan teknologi, dan pelayanan pada masyarakat serta menjujung almamater.
"Dalam menjalankan profesi hendaknya mendahulukan kesadaran bertanggung jawab terhadap kesejahteraan Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya sesuai cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pancasila," katanya. (Taa/Yas/tgr)
Baca juga: UMP gencarkan pemberdayaan ekonomi komunitas binaan
Baca juga: UMP mulai buka penerimaan mahasiswa baru tahun 2021-2022
Dari 109 apoteker yang menjalani sumpah profesi itu, 57 orang di antaranya lulus dengan predikat memuaskan, 45 orang lulus dengan predikat sangat memuaskan, dan 7 orang lulus dengan predikat cumlaude.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor UMP Dr Anjar Nugroho menyampaikan selamat dan bersyukur atas capaian yang telah diraih para peserta Sumpah Profesi Apoteker.
"Harus ada kesadaran bersyukur di dalam diri anda semuanya. Syukur itu makanya ada dua hal, yang pertama bersyukur karena capaian ini berkat kedua orang tua dan dosen di lingkungan Farmasi UMP. Syukur yang kedua, anda bersyukur menjadi orang yang tidak puas, menjadi orang yang tidak boleh berhenti dengan status posisi anda sekarang. Setelah menjadi apoteker, terus berkembang menjadi apoteker yang hebat," katanya.
Saat menyampaikan laporan, Ketua Program Studi Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Dr Apt Nunuk Aries Nurlita MSi mengatakan sumpah profesi tersebut ditujukan untuk menjaga profesionalitas lulusan profesi apoteker ketika sudah bekerja nanti dan menjadi apoteker yang andal.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto terus perluas kerja sama internasional
"Tingkat kelulusan pada periode kali ini, angkatan 31 pada uji apoteker Indonesia yang merupakan ujian nasional adalah sebesar 97,6 persen di atas rata-rata kelulusan nasional dan merupakan prestasi yang membanggakan bagi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto," jelasnya.
Dengan dilakukannya sumpah profesi, kata dia, diharapkan para lulusan profesi apoteker dapat mengaplikaskan dan menjalankan praktik profesi apoteker secara profesional serta bertanggungjawab dengan pekerjaan sesuai kode etik dan sumpah yang telah diikrarkan.
Dekan Fakultas Farmasi apt Didik Setiawan MSc PhD mengharapkan lulusan pendidikan profesi apoteker memiliki komitmen, sifat keilmuan, perkembangan teknologi, dan pelayanan pada masyarakat serta menjujung almamater.
"Dalam menjalankan profesi hendaknya mendahulukan kesadaran bertanggung jawab terhadap kesejahteraan Indonesia khususnya dan dunia pada umumnya sesuai cita-cita bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pancasila," katanya. (Taa/Yas/tgr)
Baca juga: UMP gencarkan pemberdayaan ekonomi komunitas binaan
Baca juga: UMP mulai buka penerimaan mahasiswa baru tahun 2021-2022