Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mewacanakan untuk menambah ruang isolasi darurat untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di wilayah setempat.

"Seiring meningkatnya jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Purbalingga maka menurut rencana akan disiapkan gedung eks SMPN 3 Purbalingga menjadi tempat isolasi pasien COVID-19," kata Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Purbalingga Sarwa Pramana di Purbalingga, Selasa.

Sebelumnya, kata dia, pihaknya juga telah menyiapkan Gedung Korpri Kabupaten Purbalingga sebagai ruang isolasi darurat untuk penanganan pasien terkonfirmasi positif.

Baca juga: Purbalingga mulai gunakan ruang isolasi darurat COVID-19

Dia mengatakan wacana penambahan ruang isolasi darurat dilakukan sebagai bentuk antisipasi jika nantinya daya tampung ruang isolasi yang ada tidak mencukupi lagi.
Dia menambahkan pihaknya telah melakukan peninjauan langsung ke gedung eks SMPN 3 Purbalingga.

"Kami telah meninjau secara langsung dan sejauh ini lokasi tersebut memungkinkan untuk disiapkan sebagai ruang isolasi darurat," katanya

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga Hanung Wikantono menginformasikan bahwa jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayah setempat sudah sebanyak 901
orang setelah ada penambahan 289 orang dalam empat hari terakhir.

"Empat hari lalu jumlah total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Purbalingga 612 orang namun pada hari ini meningkat sebanyak 289 orang menjadi total 901 orang," kata Hanung.

Dia juga menjelaskan dari 901 orang yang terkonfirmasi positif, 400 di antaranya telah sembuh dan diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, 24 orang meninggal dunia dan 477 orang lainnya masih dirawat intensif di fasilitas kesehatan yang ada di wilayah ini.

Berdasarkan data tersebut, Pemerintah Purbalingga mengharuskan semua pihak yang ada di wilayah ini mematuhi protokol kesehatan

Hanung mengatakan pada saat ini yang dapat dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19 adalah meningkatkan disiplin penerapan protokol kesehatan.

Pihaknya meminta masyarakat untuk tidak abai dengan protokol kesehatan, mengingat penambahan kasus baru masih terus terjadi.
"Kami kembali mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir, masyarakat masih harus berperan aktif menerapkan protokol kesehatan, demi melindungi diri sendiri, keluarga dan juga lingkungan terdekat," katanya.

Dia juga kembali menambahkan bahwa pihaknya masih terus berupaya menekan jumlah kasus COVID-19 di wilayah setempat dengan menggencarkan tes dan meningkatkan kampanye protokol kesehatan.

Baca juga: Jateng tambah ratusan ruang isolasi dan ICU
 

Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024