Purbalingga (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mengimbau warga di wilayah setempat agar memanfaatkan kentongan sebagai sarana komunikasi peringatan dini ketika terjadi bencana.

"Kentongan dan juga pengeras suara di rumah ibadah bisa dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi peringatan dini saat terjadi bencana," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Umar Fauzi di Purbalingga, Selasa.

Dia menambahkan bahwa masyarakat perlu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan menyusul peningkatan curah hujan di wilayah setempat.

"Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, khususnya bagi mereka yang tinggal di lokasi bencana, salah satunya dengan menyiapkan sistem peringatan dini melalui bunyi-bunyian, seperti kentongan atau bisa juga melalui pengeras suara di rumah ibadah," katanya.

Baca juga: 14 mahasiswa Jepang tampil di Festival Kentongan Banyumas

Dia mengatakan peran aktif masyarakat sangat diperlukan guna mendukung upaya pengurangan risiko atau mitigasi bencana.

"Terutama masyarakat yang tinggal di perbukitan, di tebing atau di wilayah rawan longsor, perlu berperan aktif dalam upaya mitigasi bencana, segera laporkan kepada perangkat desa apabila mengetahui ada rekahan tanah," katanya.

Sementara itu, Stasiun Geofisika (BMKG) Banjarnegara kembali mengingatkan pentingnya meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan

Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie mengajak masyarakat untuk tidak panik, namun perlu tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.

"Waspada bila terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama yaitu di atas 30 menit karena dikhawatirkan dapat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, angin kencang," katanya.

Berdasarkan prakiraan BMKG, kata dia, peningkatan intensitas curah hujan di sebagian wilayah di Jawa Tengah akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

"Karena itu, jika memungkinkan maka warga dapat melakukan sejumlah upaya antisipasi, misalkan segera memangkas cabang-cabang pohon yang rawan patah atau tumbang, selain itu perlu membersihkan selokan dari sampah-sampah yang menghambat saluran drainase agar tidak terjadi genangan," katanya.

Baca juga: Festival Kentongan Banyumas diharapkan dongkrak kunjungan wisatawan
Baca juga: Akademisi: penggunaan kentongan efektif untuk peringatan dini


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024