Semarang (ANTARA) - Salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Kota Solo yakni Kain Lukis Nasrafa, menargetkan melakukan ekspansi di ASEAN dengan membuka cabang di setiap negara.
"Harapannya bisa karena sejauh ini kami sudah punya banyak konsumen dari luar negeri. Dalam waktu dekat ini saya akan mengirimkan beberapa potong produk ke India," kata pemilik Kain Lukis Nasrafa Yani Mardiyanto saat menjadi narasumber pada kegiatan "UKM Virtual Expo" di Semarang, Senin.
Untuk bisa merealisasikan keinginan tersebut, ia menerapkan strategi menjadi UKM berintegritas, mulai dari memiliki produk yang menarik, kreatif, hingga pengemasan yang menarik.
Ia optimistis usahanya tersebut menjanjikan dan memiliki prospek bagus, baik di dalam maupun luar negeri karena produknya yang terbilang unik.
"Produknya eksklusif dan bersifat ekspresionis. Untuk lukisan ini juga bisa bertahan hingga lebih dari lima tahun," katanya.
Yani yang sudah mendirikan usahanya sejak pertengahan tahun 2012 tersebut mengatakan bahwa awalnya ia hanya memproduksi jilbab lukis. Selanjutnya, makin hari makin banyak jenis produk yang dihasilkan, di antaranya pakaian lukis dan payung lukis.
"Alasan mendirikan usaha ini salah satunya karena banyak pemuda di Solo dan sekitarnya memiliki bakat melukis tetapi kurang tersalurkan sehingga harus diberdayakan," katanya.
Dengan usaha yang dilakukan, warga Kecamatan Jebres, Kota Solo, tersebut kini memiliki empat orang pelukis senior dan enam pelukis junior.
"Untuk bisa menjalankan usaha ini juga diperlukan kerja tim yang bagus. Kami juga tidak lelah melakukan promosi, termasuk harus diubah pola pikirnya, jangan beranggapan ketika pameran berarti itu jualan tetapi jadikan juga pameran sebagai wadah untuk mempromosikan produk yang dimiliki," katanya.
"Harapannya bisa karena sejauh ini kami sudah punya banyak konsumen dari luar negeri. Dalam waktu dekat ini saya akan mengirimkan beberapa potong produk ke India," kata pemilik Kain Lukis Nasrafa Yani Mardiyanto saat menjadi narasumber pada kegiatan "UKM Virtual Expo" di Semarang, Senin.
Untuk bisa merealisasikan keinginan tersebut, ia menerapkan strategi menjadi UKM berintegritas, mulai dari memiliki produk yang menarik, kreatif, hingga pengemasan yang menarik.
Ia optimistis usahanya tersebut menjanjikan dan memiliki prospek bagus, baik di dalam maupun luar negeri karena produknya yang terbilang unik.
"Produknya eksklusif dan bersifat ekspresionis. Untuk lukisan ini juga bisa bertahan hingga lebih dari lima tahun," katanya.
Yani yang sudah mendirikan usahanya sejak pertengahan tahun 2012 tersebut mengatakan bahwa awalnya ia hanya memproduksi jilbab lukis. Selanjutnya, makin hari makin banyak jenis produk yang dihasilkan, di antaranya pakaian lukis dan payung lukis.
"Alasan mendirikan usaha ini salah satunya karena banyak pemuda di Solo dan sekitarnya memiliki bakat melukis tetapi kurang tersalurkan sehingga harus diberdayakan," katanya.
Dengan usaha yang dilakukan, warga Kecamatan Jebres, Kota Solo, tersebut kini memiliki empat orang pelukis senior dan enam pelukis junior.
"Untuk bisa menjalankan usaha ini juga diperlukan kerja tim yang bagus. Kami juga tidak lelah melakukan promosi, termasuk harus diubah pola pikirnya, jangan beranggapan ketika pameran berarti itu jualan tetapi jadikan juga pameran sebagai wadah untuk mempromosikan produk yang dimiliki," katanya.