Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan vaksinasi hewan ternak sapi perah secara gratis sebagai upaya pencegahan penularan penyakit infeksi bakteri Brucella (Brucellosis) yang dilaksanakan mulai 18 Oktober hingga 21 Oktober 2020.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan Zainul Hakim di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa vaksinasi burcellosis ini berguna untuk mencegah penyakit menular yang sering menyerang hewan ternak seperti Sapi, kambing, dan domba.
"Brucelleosis ini merupakan penyakit infeksi yang diakibatkan oleh bakteri Brucella yang umumnya terjadi pada hewan ternak sehingga perlu dilakukan vaksinasi agar meminimalkan keguguran atau gagal lahir pada sapi perah betina," katanya.
Zainul mengatakan kegiatan vaksinasi akan diberikan pada 17 peternak sapi perah di tiga kecamatan yang selama ini sebagai peternakan sapi.
"Populasi sapi perah di daerah mencapai sekitar 3.000 ekor, nanti akan kami vaksin sapi itu melalui 17 peternak sapi perah," katanya.
Menurut dia, melalui kegiatan vaksinasi pada sapi perah diharapkan dapat mencegah penyakit brucellosis atau "kluron" pada sapi perah betina sehingga dapat meningkatkan populasi hewan ternak di daerah setempat.
Selain itu, kata dia, fungsi vaksinasi pada sapi perah ini juga sebagai upaya melindungi peternak tertular penyakit tersebut.
"Saya berharap kegiatan vaksinasi ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya peternak sapi perah sehingga dapat menghasilkan susu sapi berkualitas unggul yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat dengan sehat dan aman," katanya.
Baca juga: Jaga kesehatan ternak, Boyolali gelar pemeriksaan dan pengobatan sapi gratis
Baca juga: Mahasiswa STPP Magelang motivasi peternak ikut asuransi
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan Zainul Hakim di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa vaksinasi burcellosis ini berguna untuk mencegah penyakit menular yang sering menyerang hewan ternak seperti Sapi, kambing, dan domba.
"Brucelleosis ini merupakan penyakit infeksi yang diakibatkan oleh bakteri Brucella yang umumnya terjadi pada hewan ternak sehingga perlu dilakukan vaksinasi agar meminimalkan keguguran atau gagal lahir pada sapi perah betina," katanya.
Zainul mengatakan kegiatan vaksinasi akan diberikan pada 17 peternak sapi perah di tiga kecamatan yang selama ini sebagai peternakan sapi.
"Populasi sapi perah di daerah mencapai sekitar 3.000 ekor, nanti akan kami vaksin sapi itu melalui 17 peternak sapi perah," katanya.
Menurut dia, melalui kegiatan vaksinasi pada sapi perah diharapkan dapat mencegah penyakit brucellosis atau "kluron" pada sapi perah betina sehingga dapat meningkatkan populasi hewan ternak di daerah setempat.
Selain itu, kata dia, fungsi vaksinasi pada sapi perah ini juga sebagai upaya melindungi peternak tertular penyakit tersebut.
"Saya berharap kegiatan vaksinasi ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya peternak sapi perah sehingga dapat menghasilkan susu sapi berkualitas unggul yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat dengan sehat dan aman," katanya.
Baca juga: Jaga kesehatan ternak, Boyolali gelar pemeriksaan dan pengobatan sapi gratis
Baca juga: Mahasiswa STPP Magelang motivasi peternak ikut asuransi