Semarang (ANTARA) - Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menambah satu guru besar bidang ilmu akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Rektor Unidnus Semarang Edi Noersasongko dalam siaran pers di Semarang, Senin, mengatakan, Dwiarso Utomo memperoleh jabatan baru sebagai profesor berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Tambahan satu guru besar tersebut merupakan momentum yang harus disyukuri jelang penghujung tahun ini," katanya.
Baca juga: Dosen UMS soroti penguatan UMKM dalam negeri
Menurut dia, perguruan tinggi bukan sekadar pencetak sarjana, master atau pun doktor saja, namun juga guru besar.
Sementara Dwiarso Utomo menjelaskan butuh proses sekitar 3 tahun sebelum akhirnya ia memperoleh gelar profesor tersebut.
Ia menegaskan dengan jabatan barunya itu, Udinus ke depan diharapkan akan jauh lebih baik lagi.
Ia juga mendorong dan menggandeng para dosen muda Udinus untuk berjuang menjadi guri besar sebagai pencapaian tertinggi dalam dunia pendidikan Indonesia.
Baca juga: Sarjito, guru besar baru UMS bidang teknik mesin
Baca juga: Dulu "angon" kerbau, Abu Rokhmad kini jadi profesor
Rektor Unidnus Semarang Edi Noersasongko dalam siaran pers di Semarang, Senin, mengatakan, Dwiarso Utomo memperoleh jabatan baru sebagai profesor berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Tambahan satu guru besar tersebut merupakan momentum yang harus disyukuri jelang penghujung tahun ini," katanya.
Baca juga: Dosen UMS soroti penguatan UMKM dalam negeri
Menurut dia, perguruan tinggi bukan sekadar pencetak sarjana, master atau pun doktor saja, namun juga guru besar.
Sementara Dwiarso Utomo menjelaskan butuh proses sekitar 3 tahun sebelum akhirnya ia memperoleh gelar profesor tersebut.
Ia menegaskan dengan jabatan barunya itu, Udinus ke depan diharapkan akan jauh lebih baik lagi.
Ia juga mendorong dan menggandeng para dosen muda Udinus untuk berjuang menjadi guri besar sebagai pencapaian tertinggi dalam dunia pendidikan Indonesia.
Baca juga: Sarjito, guru besar baru UMS bidang teknik mesin
Baca juga: Dulu "angon" kerbau, Abu Rokhmad kini jadi profesor