Kudus (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus, Jawa Tengah, memastikan 568 petugas yang direkrut untuk melakukan Sensus Penduduk 2020 sudah melewati tes cepat (rapid test) COVID-19 sehingga ketika terjun ke lapangan dipastikan semua petugas dalam kondisi sehat.

"Sebanyak 568 petugas yang direkrut tersebut, meliputi petugas sensus dan koordinator sensus kecamatan. Semua petugas juga dijamin sehat karena sudah melewati tes kesehatan sebelumnya," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kudus Rahmadi Agus Santosa di sela-sela menggelar kick off dan apel siaga dalam rangka menyambut Sensus Penduduk 2020 secara daring (dalam jaringan) di Command Center Dinas Kominfo di Kudus, Senin.

Ketika menjalankan tugas di lapangan, kata dia, masing-masing petugas juga dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD), mulai dari masker, pelindung wajah, sarung tangan medis, dan cairan pembersih tangan yang harus selalu dipakai saat melakukan pendataan.

Baca juga: Tes cepat COVID-19 di Kudus capai 15.655 orang

Ratusan petugas sensus penduduk yang direkrut tersebut, mulai 1-30 September 2020 akan melakukan Sensus Penduduk September (SPS) sebagai kelanjutan dari Sensus Penduduk Online (SPO) yang dilaksanakan 15 Februari hingga 29 Mei 2020.

Sementara sensus penduduk pada Bulan September 2020, kata dia, untuk memverifikasi penduduk yang belum ikut sensus penduduk secara daring dan untuk mengkonfirmasi penduduk yang sudah ikut sensus penduduk daring.

"Mereka mulai besok akan melakukan pemeriksaan dan verifikasi daftar penduduk bersama-sama dengan pengurus rukun tetangga (RT) secara door to door. Para petugas akan dikoordinir oleh koordinator sensus kecamatan," ujarnya.

Dengan adanya sensus penduduk tersebut, maka akan tersaji data jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik penduduk menuju satu data kependudukan Indonesia.

Tahun ini, lanjut dia, BPS agak sedikit berbeda karena menggunakan metode kombinasi karena menggunakan data registrasi penduduk sebagai data dasar dalam melaksanakan sensus.

Sensus penduduk daring yang dilaksanakan Februari-Mei 2020 juga menghasilkan angka yang cukup bagus karena mencapai 37,38 persen untuk responden penduduk dan 30,08 persen untuk responden keluarga di daerah Kudus.

"Angka tersebut tentunya cukup bagus di Kabupaten Kudus jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Jateng," lanjutnya.

Sementara itu, Palaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo mengucapkan terima kasih serta memberikan penghargaan setinggi-tingginya atas peran aktif semua pihak, baik jajaran di BPS, Pemkab Kudus, maupun masyarakat Kudus yang telah menyukseskan kegiatan sensus penduduk online (SPO) yang telah dilaksanakan pada 15 Februari hingga 29 Mei 2020.

"Pelaksanaannya juga berhasil meraih capaian partisipasi penduduk hingga 37,38 persen, sehingga masih tersisa 62,62 persen penduduk di Kudus yang belum terdata," ujarnya.

Ia berharap pelaksanaan SPO lanjutan ini akan membuahkan capaian angka hingga 100 persen karena hasilnya tidak hanya sebagai bahan perencanaan, namun sebagai bahan monitoring dan evaluasi dari kebijakan yang akan dan telah dilakukan Pemkab Kudus.

Baca juga: Petugas sensus di Batang wajib jalani tes cepat COVID-19
Baca juga: Waspada, COVID-19 menyebar dengan "sejuta" gejala

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024