Jepara (ANTARA) - Persentase angka kematian pasien yang terpapar COVID-19 di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus mengalami penurunan karena saat ini mencapai 8,2 persen dari sebelumnya masih sangat tinggi.
"Total kasus meninggal hingga saat ini sebanyak 112 orang atau 8,26 persen dari total kasus positif COVID-19 sebanyak 1.356 kasus," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Jepara Muh Ali di Jepara, Senin.
Rendahnya angka kematian pasien yang terinfeksi COVID-19, katanya, tidak terlepas dari kesiapan tenaga medis dalam menangani warga yang terpapar virus corona yang semakin baik.
Selain itu, kata dia, terjadi penguatan yang lumayan baik dalam penanganan COVID-19 secara umum di Kabupaten Jepara.
Baca juga: Jepara tak mau buru-buru buka sekolah tatap muka
Ketika ada masyarakat yang mengalami gejala mengarah COVID-19, kata dia, langsung mendapatkan penanganan dengan baik sehingga tidak sampai parah baru tertangani.
"Adanya deteksi dini yang lebih baik, pasien COVID-19 yang memiliki penyakit penyerta masih memiliki kesempatan sembuh yang besar sehingga angka kematiannya bisa ditekan," ujarnya.
Pemkab Jepara sendiri juga menyediakan tempat isolasi yang lebih banyak, seperti di Bumi Perkemahan, Donorojo, Batealit, Nalumsari dan Pecangaan.
Bagi warga yang terpapar COVID-19 dan tidak perlu dirawat di rumah sakit, maka bisa memanfaatkan tempat isolasi tersebut.
Baca juga: Pemkab Jepara serempak kampanyekan protokol kesehatan lawan COVID-19
"Untuk saat ini, tempat isolasi yang tersedia kosong karena tingkat kesembuhan warga yang terpapar COVID-19 cukup tinggi," ujarnya.
Kalaupun ada yang harus melakukan isolasi, katanya, banyak yang melakukannya di rumah karena sudah ada kesadaran terkait hal itu serta adanya program "jogo tonggo" yang diterapkan di seluruh desa di Kabupaten Jepara.
Untuk memastikan program tersebut berjalan, ada tim yang bertugas melakukan pengecekan di lapangan karena bermanfaat dalam mencegah penanganan COVID-19 sangat besar.
Berdasarkan laman https://corona.jepara.go.id/ per 31 Agustus 2020, dari total kasus positif COVID-19 secara akumulatif sebanyak 1.356 kasus, termasuk 65 orang dari luar wilayah, sedangkan kasus sembuh sebanyak 1.172 kasus atau 86,43 persen.
Sementara isolasi mandiri sebanyak 24 orang dan perawatan sebanyak 48 orang.*
Baca juga: Pengoperasian alat uji swab COVID-19 di RSUD Kartini Jepara dinilai lamban
Baca juga: Dinkes gelar penyelidikan epidemiologi usai pegawai PLTU Tanjung Jati meninggal positif COVID-19
"Total kasus meninggal hingga saat ini sebanyak 112 orang atau 8,26 persen dari total kasus positif COVID-19 sebanyak 1.356 kasus," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Jepara Muh Ali di Jepara, Senin.
Rendahnya angka kematian pasien yang terinfeksi COVID-19, katanya, tidak terlepas dari kesiapan tenaga medis dalam menangani warga yang terpapar virus corona yang semakin baik.
Selain itu, kata dia, terjadi penguatan yang lumayan baik dalam penanganan COVID-19 secara umum di Kabupaten Jepara.
Baca juga: Jepara tak mau buru-buru buka sekolah tatap muka
Ketika ada masyarakat yang mengalami gejala mengarah COVID-19, kata dia, langsung mendapatkan penanganan dengan baik sehingga tidak sampai parah baru tertangani.
"Adanya deteksi dini yang lebih baik, pasien COVID-19 yang memiliki penyakit penyerta masih memiliki kesempatan sembuh yang besar sehingga angka kematiannya bisa ditekan," ujarnya.
Pemkab Jepara sendiri juga menyediakan tempat isolasi yang lebih banyak, seperti di Bumi Perkemahan, Donorojo, Batealit, Nalumsari dan Pecangaan.
Bagi warga yang terpapar COVID-19 dan tidak perlu dirawat di rumah sakit, maka bisa memanfaatkan tempat isolasi tersebut.
Baca juga: Pemkab Jepara serempak kampanyekan protokol kesehatan lawan COVID-19
"Untuk saat ini, tempat isolasi yang tersedia kosong karena tingkat kesembuhan warga yang terpapar COVID-19 cukup tinggi," ujarnya.
Kalaupun ada yang harus melakukan isolasi, katanya, banyak yang melakukannya di rumah karena sudah ada kesadaran terkait hal itu serta adanya program "jogo tonggo" yang diterapkan di seluruh desa di Kabupaten Jepara.
Untuk memastikan program tersebut berjalan, ada tim yang bertugas melakukan pengecekan di lapangan karena bermanfaat dalam mencegah penanganan COVID-19 sangat besar.
Berdasarkan laman https://corona.jepara.go.id/ per 31 Agustus 2020, dari total kasus positif COVID-19 secara akumulatif sebanyak 1.356 kasus, termasuk 65 orang dari luar wilayah, sedangkan kasus sembuh sebanyak 1.172 kasus atau 86,43 persen.
Sementara isolasi mandiri sebanyak 24 orang dan perawatan sebanyak 48 orang.*
Baca juga: Pengoperasian alat uji swab COVID-19 di RSUD Kartini Jepara dinilai lamban
Baca juga: Dinkes gelar penyelidikan epidemiologi usai pegawai PLTU Tanjung Jati meninggal positif COVID-19