Temanggung (ANTARA) - Uji coba pembelajaran tatap muka di SMK Negeri 1 Temanggung, Jawa Tengah, bakal dilaksanakan dengan jumlah siswa terbatas, kata Kepala SMKN 1 Temanggung Tri Satya Budi.

"Pada tahap awal kami menghadirkan anak dengan jumlah yang terbatas, hanya diikuti 12 anak dalam satu kelas setiap kali pertemuan," katanya di Temanggung, Jumat.

SMKN 2 Temanggung salah satu sekolah yang diizinkan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka oleh Gubernur Jawa Tengah.

Tri menjelaskan dari jumlah siswa satu kelas sebanyak 36 anak dibagi menjadi tiga rombongan belajar, sehingga dalam satu putaran pembelajaran tatap muka untuk satu kelas berlangsung tiga hari.

Dalam satu hari dari kelas 10, 11, dan kelas 12 ada 108 siswa yang masuk sekolah.

"Jumlah siswa dibatasi karena kami ingin ketat dalam memantau anak-anak agar semua standar operasional prosedur (SOP) bisa dipatuhi oleh anak-anak dan pembelajaran hanya berlangsung selama tiga jam dari 7.30-10.30 WIB, setelah itu siswa pulang," katanya.

Ia menuturkan nanti dilakukan evaluasi, mana kala semua berjalan dengan lancar dan aman, maka akan ditingkatkan dengan shift kedua pukul 12.30-15.30 WIB untuk anak yang lain.

Dia mengatakan anak yang bisa mengikuti pembelajaran tatap muka yaitu yang mendapatkan izin dari orang tua atau keluarga, sekolah tidak bisa memaksa karena itu hak mereka dan sekolah tetap akan melayani belajar jarak jauh atau belajar dari rumah.

Anak yang berasal dari zona merah itu pun tidak diizinkan ikut dalam pembelajaran tatap muka sampai nanti zonanya berubah atau dinyatakan aman.

"Anak yang dari rumah ke sekolah menggunakan kendaraan umum juga tidak kita izinkan karena hal itu terlalu risiko, tidak bisa dijamin keamanan jaga jaraknya, kendaraan itu sudah disemprot cairan disinfektan atau belum sehingga untuk sementara yang diizinkan ikut pembelajaran tatap muka anak yang naik kendaraan sendiri, diantar keluarganya atau jalan kaki," katanya.

Ia menjelaskan dalam penerapan protokol kesehatan dimulai dari pintu gerbang ada petugas yang mengukur suhu badan, siapa pun yang masuk ke sekolah, baik guru, tenaga kependidikan, maupun siswa bahkan tamu akan diukur suhu bandannya dengan thermogun.

"Kalau suhu badannya di bawah 37,3 derajat celcius nanti dilanjutkan cuci tangan pakai sabun, kemudian baru menuju ke ruang kelas. Yang pasti semua harus pakai masker serta jaga jarak dan jalan kaki di lingkungan sekolah pun kita buat alurnya," katanya.

Tri menyampaikan kepastian pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah masih menunggu informasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga: Batang larang pembelajaran tatap muka di zona merah

Baca juga: Jepara tak mau buru-buru buka sekolah tatap muka

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024