Jakarta (ANTARA) - Seusai mendapatkan penghargaan Bintang Mahaputera Nararya, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyebut saatnya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Sebagai negara demokrasi, kita harus bisa memelihara persatuan dan kebersamaan apalagi situasinya sekarang kan lagi COVID-19 dan sebagainya jadi saya kira itu lah momennya sekarang bagi kita semua untuk mempersatukan bangsa kita," kata Fahri di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Fahri Hamzah dan mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendapatkan Bintang Mahaputera Nararya bersama dengan tokoh lainnya. Ada delapan kelompok penerima bintang tanda jasa dalam rangka HUT ke-75 RI.
"Ya saya sering bilang Pak Presiden dalam sistem kita adalah kepala pemerintahan tapi juga kepala negara. Pada momen 17-an seperti ini Presiden sebagai kepala negara tentu lebih menonjol menjaga persatuan kita, menjaga simbol-simbol negara kita," ungkap Fahri.
Baca juga: Partai Gelora, Anis Matta jadi ketua, Fahri Hamzah wakil
Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemberian tanda jasa kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.
"Ada pertanyaan mengenai Pak Fahri Hamzah kemudian Pak Fadli Zon berlawanan dalam politik bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara. Ini lah yang namanya negara demokrasi. Saya berkawan baik dengan pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan pak Fadli Zon, ini lah Indonesia," kata Presiden Jokowi.
Sedangkan Fadli Zon menyatakan tanda penghargaan teresbut adalah penghargaan kepada rakyat Indonesia juga.
"Karena kita sama-sama menjaga demokrasi dari kepala negara, dari presiden.
Tadi apa yang disampaikan merupakan tradisi yang kita mempunyai tujuan yang sama, sama-sama merawat dan menjaga Indonesia," kata Fadli.
Menurut Fadli, dirinya dan Fahri Hamzah mewakili pimpinan lembaga tinggi negara yaitu DPR yang mewakili rakyat.
"Tentu penghargaan ini sebetulnya adalah penghargaan untuk rakyat dan lembaga perwakilan rakyat, artinya juga untuk demokrasi kita. Jadi kami ucapkan terima kasih atas pengakuan terhadap demokrasi kita," tambah Fadli.
Pemberian ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 51, 52, 53/TK Tahun 2020 tanggal 22 Juni 2020 dan Keppres Nomor 79, 80, 81 TK Tahun 2020 tanggal 12 Agustus 2020.
Selain Fahri dan Fadli, mantan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) serta 22 tenaga medis yang gugur saat menangani virus Corona (COVID-19) juga diberi bintang jasa. Fahri dan Fadli adalah pimpinan DPR 2014-2019.
Penerima tanda jasa Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, dan Bintang Penegak Demokrasi adalah sebagai berikut:
1. Ahwil Luhtan, Komjen Purn Kalakhar mewakili 1 orang lainnya, dianugerahi Tanda Jasa Medali Kepeloporan
2. H Oesman Sapta Odang, Ketua DPR RI Tahun 2017-2019, dianugerahi Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama
3. M Hatta Ali, Ketua MA Tahun 2012-2020, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama
4. Mahyudin, Wakil Ketua MPR RI 2014-2019, mewakili 6 orang lainnya dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Nararya
5. Amzulian Rifai, Ketua Ombudsman RI Tahun 2016-2021, mewakili 8 orang lainnya, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama
6. Jimly Asshiddiqie, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) Tahun 2012-2017 dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Penegak Demokrasi Utama
7. Almarhum Bartolomeus Bayu Satrio, mewakili 9 orang lainnya, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama
8. Almarhumah Mulatsi Widji Astuti, Letkol Laut Purn, mewakili 21 orang lainnya dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Nararya.
Baca juga: Ini analisis Fahri mengapa Jokowi setujui revisi UU KPK
"Sebagai negara demokrasi, kita harus bisa memelihara persatuan dan kebersamaan apalagi situasinya sekarang kan lagi COVID-19 dan sebagainya jadi saya kira itu lah momennya sekarang bagi kita semua untuk mempersatukan bangsa kita," kata Fahri di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Fahri Hamzah dan mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon mendapatkan Bintang Mahaputera Nararya bersama dengan tokoh lainnya. Ada delapan kelompok penerima bintang tanda jasa dalam rangka HUT ke-75 RI.
"Ya saya sering bilang Pak Presiden dalam sistem kita adalah kepala pemerintahan tapi juga kepala negara. Pada momen 17-an seperti ini Presiden sebagai kepala negara tentu lebih menonjol menjaga persatuan kita, menjaga simbol-simbol negara kita," ungkap Fahri.
Baca juga: Partai Gelora, Anis Matta jadi ketua, Fahri Hamzah wakil
Presiden Jokowi menyatakan bahwa pemberian tanda jasa kepada Fadli Zon dan Fahri Hamzah menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.
"Ada pertanyaan mengenai Pak Fahri Hamzah kemudian Pak Fadli Zon berlawanan dalam politik bukan berarti kita ini bermusuhan dalam berbangsa dan bernegara. Ini lah yang namanya negara demokrasi. Saya berkawan baik dengan pak Fahri Hamzah, berteman baik dengan pak Fadli Zon, ini lah Indonesia," kata Presiden Jokowi.
Sedangkan Fadli Zon menyatakan tanda penghargaan teresbut adalah penghargaan kepada rakyat Indonesia juga.
"Karena kita sama-sama menjaga demokrasi dari kepala negara, dari presiden.
Tadi apa yang disampaikan merupakan tradisi yang kita mempunyai tujuan yang sama, sama-sama merawat dan menjaga Indonesia," kata Fadli.
Menurut Fadli, dirinya dan Fahri Hamzah mewakili pimpinan lembaga tinggi negara yaitu DPR yang mewakili rakyat.
"Tentu penghargaan ini sebetulnya adalah penghargaan untuk rakyat dan lembaga perwakilan rakyat, artinya juga untuk demokrasi kita. Jadi kami ucapkan terima kasih atas pengakuan terhadap demokrasi kita," tambah Fadli.
Pemberian ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 51, 52, 53/TK Tahun 2020 tanggal 22 Juni 2020 dan Keppres Nomor 79, 80, 81 TK Tahun 2020 tanggal 12 Agustus 2020.
Selain Fahri dan Fadli, mantan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang (OSO) serta 22 tenaga medis yang gugur saat menangani virus Corona (COVID-19) juga diberi bintang jasa. Fahri dan Fadli adalah pimpinan DPR 2014-2019.
Penerima tanda jasa Bintang Mahaputera, Bintang Jasa, dan Bintang Penegak Demokrasi adalah sebagai berikut:
1. Ahwil Luhtan, Komjen Purn Kalakhar mewakili 1 orang lainnya, dianugerahi Tanda Jasa Medali Kepeloporan
2. H Oesman Sapta Odang, Ketua DPR RI Tahun 2017-2019, dianugerahi Tanda kehormatan Bintang Mahaputera Utama
3. M Hatta Ali, Ketua MA Tahun 2012-2020, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama
4. Mahyudin, Wakil Ketua MPR RI 2014-2019, mewakili 6 orang lainnya dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Nararya
5. Amzulian Rifai, Ketua Ombudsman RI Tahun 2016-2021, mewakili 8 orang lainnya, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Utama
6. Jimly Asshiddiqie, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) Tahun 2012-2017 dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Penegak Demokrasi Utama
7. Almarhum Bartolomeus Bayu Satrio, mewakili 9 orang lainnya, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama
8. Almarhumah Mulatsi Widji Astuti, Letkol Laut Purn, mewakili 21 orang lainnya dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Jasa Nararya.
Baca juga: Ini analisis Fahri mengapa Jokowi setujui revisi UU KPK