Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat provinsi ini mengalami deflasi sebesar 0,09 persen pada Juli 2020.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Senin, mengatakan deflasi terjadi di enam daerah yang menjadi lokasi survei biaya hidup di provinsi ini.
"Deflasi terbesar terjadi di Purwokerto yang mencapai 0,20 persen," katanya.
Deflasi terjadi akibat penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga beberapa kelompok pengeluaran.
Ia menjelaskan turunnya harga sejumlah komoditas, seperti bawang merah bawang putih, daging ayam, serta gula pasir menjadi salah satu penyebab deflasi.
Selain itu, lanjut dia, penurunan harga tiket pesawat terbang di sektor transportasi juga memicu terjadinya deflasi.
Deflasi sebesar 0,09 persen yang terjadi di Jawa Tengah pada Juli 2020 tersebut lebih rendah jika di banding inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 0,20 persen.
Wabah corona menjadi salah satu penyebab permintaan lesu dan berimbas pada penurunan harga komoditas.
Kepala BPS Jawa Tengah Sentot Bangun Widoyono di Semarang, Senin, mengatakan deflasi terjadi di enam daerah yang menjadi lokasi survei biaya hidup di provinsi ini.
"Deflasi terbesar terjadi di Purwokerto yang mencapai 0,20 persen," katanya.
Deflasi terjadi akibat penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga beberapa kelompok pengeluaran.
Ia menjelaskan turunnya harga sejumlah komoditas, seperti bawang merah bawang putih, daging ayam, serta gula pasir menjadi salah satu penyebab deflasi.
Selain itu, lanjut dia, penurunan harga tiket pesawat terbang di sektor transportasi juga memicu terjadinya deflasi.
Deflasi sebesar 0,09 persen yang terjadi di Jawa Tengah pada Juli 2020 tersebut lebih rendah jika di banding inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 0,20 persen.
Wabah corona menjadi salah satu penyebab permintaan lesu dan berimbas pada penurunan harga komoditas.