Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Indometer pada Juli 2020 menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melesat, kian mendekati persentase keterpilihan Prabowo Subianto yang bertengeger di puncak elektabilitas sigi tersebut.

Hasil survei tersebut menunjukkan Ganjar pada Februari 2020 meraih elektabilitas 9,7 persen, namun pada Juli melesat menjadi 15,4 persen. Sementara itu, raihan Prabowo justru merosot menjadi 17,6 persen, padahal pada Februari 2020, menurut hasil survei Indometer, Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra tersebut masih mengantongi elektabilitas 23,1 persen.

Meski demikian, menururt Direktur Eksekutif lembaga survei Indometer R. Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin, "Prabowo masih kokoh di puncak elektabilitas, sementara hampir semua parpol turun elektabilitasnya".

Baca juga: Dinilai keren, "Jogo Tonggo" di Jateng saat pandemi COVID-19 perlu dicontoh

Untuk partai, elektabilitas PDI Perjuangan tetap tertinggi di tengah kecenderungan menurunnya elektabilitas semua partai politik.  "Hanya PSI yang mengalami kenaikan," katanya.

Hasil survei tersebut menunjukkan perubahan signifikan yang dialami tokoh-tokoh berlatar belakang kepala daerah, di mana sejumlah tokoh mengalami kenaikan dan menggeser posisi tokoh-tokoh lainnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengalami kenaikan pesat. Dengan raiah tersebut, Ganjar kini berada di urutan kedua, menggantikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang semula membayangi Prabowo.

Baca juga: Ganjar instruksikan percepatan penyerapan anggaran COVID-19

Elektabilitas Ganjar naik dari sebelumnya 9,7 persen menjadi 15,4 persen. Sementara itu Kang Emil melesat dua kali lipat dari 5,2 persen menjadi 11,3 persen. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga naik dari 2,3 persen menjadi 4,1 persen.

Di antara tokoh berlatar belakang kepala daerah yang mengalami penurunan elektabilitas adalah Anies yang anjlok dari 14,8 persen menjadi 10,1 persen. Selain itu ada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang turun dari 4,5 persen menjadi 2,9 persen.

Menurut Leonard, pandemik COVID-19 memberikan lonjakan dukungan bagi sejumlah gubernur yang merupakan pemegang kebijakan di tingkat daerah. Tokoh-tokoh yang lebih mapan seperti Anies dan Risma pun kini seolah mendapat penantang baru dalam kontestasi elektoral.

Selebihnya diisi tokoh-tokoh nasional baik yang memegang jabatan di pemerintahan maupun tidak, seperti Menteri BUMN Erick Thohir (3,2 persen turun menjadi 1,8 persen), Menko Polhukam Mahfud (1,8 persen turun menjadi 1,4 persen), dan ketua DPR Puan Maharani (1,4 persen turun menjadi 1,2 persen).

Tokoh nasional lainnya adalah Sandiaga Uno yang merupakan mantan cawapres Prabowo (10,3 persen turun menjadi 8,8 persen) dan ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (3,8 persen turun menjadi 3,3 persen). Sisanya hanya kurang dari 1 persen, dari total seluruhnya ada 20 nama tokoh.

Survei Indometer dilakukan pada 11-20 Juli 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca juga: Atasi kemiskinan akibat COVID, Ganjar siapkan penyerapan tenaga kerja

Pewarta : Syaiful Hakim
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024