Solo (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta menyebutkan setiap petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) melaksanakan tugas pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada 2020, rata-rata sebanyak 10 hingga 15 pemilih per hari.
"Kami mencatat setiap PPDP melakukan pemutakhiran data pemilih di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) rata-rata bisa 10 pemilih per hari, sehingga pemutakhiran data akurat untuk Pilkada yang digelar pada 9 Desember mendatang," Ketua Nurul Sutarti, di Solo, Jumat.
Menurut Nurul Sutarti pada Pilkada 2020 di Surakarta dengan jumlah 1.231 tempat pemungutan suara (TPS) dengan data pemilih yang dicoklit sebanyak 437.667 pemilih atau meningkat dibanding jumlah DPT Pemilu 2019 sebanyak 421.999 pemilih.
"Setiap TPS jumlahnya sekitar 180 pemilih hingga 450 pemilih. PPDP bekerja mulai tanggal 15 Juli hingga 13 Agustus atau sekitar 30 hari kerja, sehingga diharapkan coklit sudah dapat selesaikan seluruhnya," kata Nurul
Menurut Nurul data pemilih yang dicoklit pada Pilkada serentak 2020 ini, bertambah sebanyak 15.668 pemilih. Tambahan data pemilih ini, merupakan pemilih pemula dan mereka saat pencoblosan usianya sudah 17 tahun.
Baca juga: KPU Surakarta lakukan coklit pemilih mulai 18 Juli
Nurul menjelaskan pada pelaksanaan coklit di tengah Solo yang masih pandemi COVID-19 saat ini, pihaknya terus menekankan kepada petugas PPDP untuk menerapkan protokol kesehatan selalu menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan melindungi diri dengan APD saat bertemu warga yang dicoklit.
"Petugas PPDP setelah bertugas melaksanakan pemutakhiran data pemilih secara "door to door" langsung pulang ke rumah membersihkan diri dengan mandi, sebelum mereka bertemu dengan keluarganya," kata Nurul.
KPU Surakarta menerima sebanyak 1.231 petugas PPDP yang sudah lolos syarat kesehatan. Mereka mengikuti tes cepat yang menjadi syarat sehat pada tanggal 11-14 Juli 2020, sebelum bertugas di lapangan.
Selain itu, petugas PPDP juga dibekali alat pelindung diri (APD) lini pertama. Antara lain, masker, pelindung wajah, sarung tangan, hand sanitizer, topi, dua alat tulis, satu untuk petugas coklit, satunya untuk cadangan jika warga tidak punya.
"Kami membekali petugas PPDP sarung tangan tangan satu dos isi 30 pasang, hand sanitizer dua botol, masker, topi, pelindung muka, tanda pengenal petugas coklit yang menempel di lengannya," kata Nurul.
Baca juga: KPU Kota Surakarta sediakan APD petugas PPDP sebelum coklit
Baca juga: KPU Surakarta rekrut 1.231 PPDP Pilkada 2020
"Kami mencatat setiap PPDP melakukan pemutakhiran data pemilih di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) rata-rata bisa 10 pemilih per hari, sehingga pemutakhiran data akurat untuk Pilkada yang digelar pada 9 Desember mendatang," Ketua Nurul Sutarti, di Solo, Jumat.
Menurut Nurul Sutarti pada Pilkada 2020 di Surakarta dengan jumlah 1.231 tempat pemungutan suara (TPS) dengan data pemilih yang dicoklit sebanyak 437.667 pemilih atau meningkat dibanding jumlah DPT Pemilu 2019 sebanyak 421.999 pemilih.
"Setiap TPS jumlahnya sekitar 180 pemilih hingga 450 pemilih. PPDP bekerja mulai tanggal 15 Juli hingga 13 Agustus atau sekitar 30 hari kerja, sehingga diharapkan coklit sudah dapat selesaikan seluruhnya," kata Nurul
Menurut Nurul data pemilih yang dicoklit pada Pilkada serentak 2020 ini, bertambah sebanyak 15.668 pemilih. Tambahan data pemilih ini, merupakan pemilih pemula dan mereka saat pencoblosan usianya sudah 17 tahun.
Baca juga: KPU Surakarta lakukan coklit pemilih mulai 18 Juli
Nurul menjelaskan pada pelaksanaan coklit di tengah Solo yang masih pandemi COVID-19 saat ini, pihaknya terus menekankan kepada petugas PPDP untuk menerapkan protokol kesehatan selalu menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan melindungi diri dengan APD saat bertemu warga yang dicoklit.
"Petugas PPDP setelah bertugas melaksanakan pemutakhiran data pemilih secara "door to door" langsung pulang ke rumah membersihkan diri dengan mandi, sebelum mereka bertemu dengan keluarganya," kata Nurul.
KPU Surakarta menerima sebanyak 1.231 petugas PPDP yang sudah lolos syarat kesehatan. Mereka mengikuti tes cepat yang menjadi syarat sehat pada tanggal 11-14 Juli 2020, sebelum bertugas di lapangan.
Selain itu, petugas PPDP juga dibekali alat pelindung diri (APD) lini pertama. Antara lain, masker, pelindung wajah, sarung tangan, hand sanitizer, topi, dua alat tulis, satu untuk petugas coklit, satunya untuk cadangan jika warga tidak punya.
"Kami membekali petugas PPDP sarung tangan tangan satu dos isi 30 pasang, hand sanitizer dua botol, masker, topi, pelindung muka, tanda pengenal petugas coklit yang menempel di lengannya," kata Nurul.
Baca juga: KPU Kota Surakarta sediakan APD petugas PPDP sebelum coklit
Baca juga: KPU Surakarta rekrut 1.231 PPDP Pilkada 2020