Semarang (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas Regina Pacis Bogor optimistis penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tetap mampu menjaga mutu pendidikan setara dengan kualitas pendidikan tatap muka sebelum masa pandemi COVID-19.

“Kami berharap kualitas pendidikan tetap bisa dijaga secara maksimal melalui cara (PJJ) ini,” ujar C. Retno Widayanti, Kepala SMA Regina Pacis Bogor, dalam siaran pers yang diterima di Semarang, Jumat (10/7) petang.

SMA Regina Pacis Bogor meluncurkan sistem PJJ di Bogor pada 1 Juli 2020 dengan menggunakan Google Suite for Education. Sistem ini dipercaya memiliki efisiensi tinggi dalam pelaksanaan PJJ di masa pandemi ini.

Peluncuran ini mengundang berbagai pihak yaitu wakil dari Google, pengelola Yayasan Regina Pacis, pengamat pendidikan, dan orang tua murid.

Pandemi COVID-19 dan situasi ketidakpastian ini, menurut Retno, membuat semua pihak harus belajar menyesuaikan diri dan terus berpikir mencari solusi terbaik untuk pembelajaran para peserta didik SMA.

"Ketika kami berusaha mencari solusi pembelajaran, bantuan datang dari alumnus angkatan 2003 Hadi Hendrawan, Senior Cloud Architec, perusahaan global Devoteam yang berpusat di Paris," katanya.

Oleh karena itu, mulai April-Mei 2020 Tim Pembelajaran PJJ SMA kolaborasi, belajar bersama, membangun dari awal bersama Tim IT Yayasan dan didampingi Devoteam.

Pemberdayaan SDM sekolah dengan waktu yang sangat terbatas namun semangat kerja keras tersebut membuahkan hasil menggembirakan.

Kepala sekolah adalah orang pertama yang harus menguasai Sistem Google Suite for Education, dengan basis email dari Google yaitu @reginapacis.sch.id dan @student.reginapacis.sch.id.

Semua guru, peserta didik, dan tim sekolah mempunyai alamat email resmi tersebut. Layanan G Suite sangat lengkap, antara lain, Google Docs, Google Sheets, Google Drive, Google Meet, Google Slide, Google Classroom, Jamboard.

Semua layanan dari G Suite ini dipakai untuk kegiatan PJJ di sekolah. Sekolah dibantu oleh konsultan, dengan sistem yang menyatukan semua layanan ini dalam satu sistem yang terintegrasi, memberi kemudahan bagi siswa dan guru dalam kegiatan PJJ.

Ag. Prih Ardianto, S.Pd., M.Pd, Kepala Sekolah SMA Kolese de Britto Yogyakarta yang diundang pada acara tersebut mengapresiasi sistem PJJ.

“Cara ini sangat cocok untuk memastikan bahwa murid mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas,” ujarnya.

Purwadi, Direktur Pembinaan SMA yang menjadi pembicara kunci dalam acara tersebut, memberi testimoni sekaligus mengapresiasi koleganya di SMA Regina Pacis.

Dengan adanya COVID-19, katanya, guru-guru mau tidak mau harus belajar tools pembelajaran dan ini sudah dilakukan Regina Pacis yang didukung oleh Google dan alumni.

"Ini luar biasa," ujarnya bangga.

Ada beberapa tahapan selanjutnya dalam mengimplementasikan PJJ ini, yaitu perancangan kurikulum PJJ, pembuatan konten kreatif untuk tahun ajaran 2020/2021, dan sosialisasi kepada orang tua.

SMA Regina Pacis berharap sistem ini akan banyak membantu murid di masa pandemi.

Sekolah juga melakukan pertemuan dengan orang tua murid siswa kelas XII, XI, dan siswa baru kelas X secara webinar menggunakan aplikasi Zoom yang dilaksanakan 10-11  Juli 2020 pukul 09.00 sampai pukul 10.30 WIB.

Pertemuan secara webinar tersebut, dilakukan untuk memberi penjelasan PJJ terintegrasi serta pengenalan sekolah, guru, dan karyawan kepada siswa baru. ***

Baca juga: Pemerintah diminta sederhanakan kurikulum dalam pembelajaran jarak jauh

Baca juga: PGRI sarankan pembelajaran jarak jauh pada tahun ajaran baru

Pewarta : Zaenal
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024