Solo (ANTARA) - Jumlah investor pasar modal di Soloraya terdongkrak karena Waktu Indonesia Berinvestasi (WIB) yang merupakan program baru Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Berdasarkan data BEI Solo, jumlah investor di Soloraya, di luar Klaten per Juni mencapai 30.383," kata Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Tengah 2 M. Wira Adibrata di Solo, Jumat.

Ia mengatakan angka tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengna bulan sebelumnya yang 29.623 investor.

"Rata-rata kenaikan jumlah investor 400 per bulan, namun bulan Juni angka investor naik 760 orang," katanya.

Baca juga: Pandemi COVID-19, minat masyarakat belajar pasar modal meningkat

Ia mengatakan kondisi tersebut juga berdampak pada kenaikan angka transaksi rata-rata tahun berjalan dari Rp900 miliar menjadi Rp1,7 triliun.

"Ini menunjukan masyarakat Solo sudah mulai bisa membaca peluang di tengah turunnya harga saham," katanya.

Ia mengatakan WIB bagian dari upaya BEI mengedukasi masyarakat agar lebih memahami seputar investasi di pasar modal.

"WIB ini merupakan program seminar daring dengan narasumber pada direksi dari perusahaan yang tercatat di BEI. Ini membuka ruang bagi para investor untuk berinteraksi langsung dengan pucuk pimpinan perusahaan," katanya.

Dengan demikian, katanya, masyarakat dapat langsung bertanya mengenai prospek dan keuangan perusahaan tercatat.

"Ini juga bisa menyesuaikan perusahaan apa yang diinginkan masyarakat. Pada prinsipnya ternyata program ini mampu mendorong banyaknya minat masayarakat mengikuti Sekolah Pasar Modal," katanya.

Baca juga: Saat pandemi COVID-19, investor di Solororaya lakukan transaksi meningkat
Baca juga: Penerapan normal baru diprediksikan kerek harga saham
Baca juga: Genjot jumlah investor, BEI bidik kalangan mahasiswa

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024