Banjarnegara (ANTARA) - Kabupaten Banjarnegara menerima 278 paket bantuan program "Jogo Tonggo" dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penularan COVID-19.
"Sebanyak 278 paket bantuan untuk program 'Jogo Tonggo' telah diserahkan untuk 266 desa dan 12 kelurahan di Kabupaten Banjarnegara," kata Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono di Banjarnegara, Jumat.
Ia mengatakan paket bantuan tersebut berisi alat pengukur suhu tubuh, disinfektan, sarung tangan, hingga berbagai alat pelindung diri lainnya.
Ia berharap, bantuan tersebut dapat makin mengoptimalkan upaya penanganan COVID-19 di Kabupaten Banjarnegara.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jawa Tengah, program 'Jogo Tonggo' ini wujud kepedulian kepada warga pada masa pandemi. Semoga bisa mendukung upaya gugus tugas di Banjarnegara mulai dari RT, desa, kecamatan, hingga tingkat kabupaten," katanya.
Paket bantuan itu, kata dia, akan dimanfaatkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di tingkat desa untuk mencegah penyebaran virus tersebut.
Ia berharap, melalui program "Jogo Tonggo" maka jumlah kasus COVID-19 di wilayah setempat terus menurun.
"Kami berharap Banjarnegara akan segera menjadi zona hijau dan tidak ada lagi penambahan kasus COVID-19," katanya.
Ia mengatakan untuk mewujudkan hal itu, masyarakat perlu berperan aktif dan bahu membahu memutus mata rantai penyebaran virus.
Baca juga: Program "Jogo Tonggo" penanganan COVID-19 dinilai tak efektif
Ia menyebutkan peran aktif masyarakat dapat dilakukan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker saat melakukan aktivitas di luar rumah.
"Selain itu juga harus selalu menghindari kerumunan, rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan juga menjaga jarak fisik satu sama lain. Semoga warga bisa menjadikan hal ini sebagian bagian dari keseharian agar aman dari paparan virus," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan program "Jogo Tonggo" memanfaatkan kekuatan solidaritas masyarakat untuk memantau dan menjaga tetangga masing-masing.
Dia menjelaskan gerakan tersebut mengambil semangat solidaritas masyarakat pedesaan yang saling menjaga dan membantu dalam segala hal.
Baca juga: Ada sembako gratis bagi warga terdampak COVID-19 di Desa Gambasan Temanggung