Semarang (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) sejak Maret 2020 telah menerapkan Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan langkah tersebut berhasil meningkatkan layanan empat hingga enam kali lipat.

Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto bersama jajaran yang melakukan peninjauan Lapak Asik di Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda, Selasa.

Ikut dalam peninjauan tersebut Direktur Pelayanan Krishna Syarief dan Direktur Renstra dan IT Sumarjono, Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Wilayah Jawa Tengah & DIY Suwilwan Rachmat, dan Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Semarang Pemuda Teguh Wiyono.

"Kami memastikan operasional dan pelayanan berjalan sebagai mana mestinya serta protokol kesehatan dijalankan oleh karyawan dan peserta. Peningkatan kapasitas layanan terlaksana di seluruh cabang," kata Agus Susanto.

Peningkatan kapasitas layanan, lanjut Agus, dikarenakan BPJAMSOSTEK menyediakan bilik-bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data dan mlalui metode tersebut setiap petugas Customer Service Officer (CSO) melayani 4-6 orang sekaligus dalam waktu bersamaan, sehingga metode pelayanan tersebut disebut One to Many.

"Dengan metode One to Many, kemampuan meyelesaikan klaim meningkat empat sampai enam kali lipat dan phsycial distancing tetap terjaga. Saat ini sudah kami implementasikan hampir di seluruh cabang BPJS Ketenagakerjaan seluruh Indonesia, terutama untuk kantor-kantor yang punya ruang memadai. Untuk kantor-kantor yang kecil masih dilakukan dengan cara one to one dengan tetap memperhatikan physical distancing," jelas Agus 

Agus mengakui pengajuan klaim program Jaminan Hari Tua (JHT) terus mengalami kenaikan dan pada awal Juni 2020, secara nasional klaim telah mencapai angka di atas 921 ribu kasus dan diperkirakan akan terus meningkat. 

Untuk menghadapi hal tersebut, tambah Agus, BPJAMSOSTEK telah menyediakan berbagai kanal klaim yang dapat digunakan oleh peserta melalui protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (LAPAK ASIK), yang terdiri dari kanal online, offline, dan kolektif.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan: Klaim peserta tembus Rp11,9 triliun
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan evaluasi Lapak Asik di Pekalongan

Agus menjelaskan untuk pengajuan klaim melalui kanal Lapak Asik kolektif, ditujukan kepada perusahaan skala besar maupun menengah yang terpaksa melakukan PHK kepada minimal 30 persen tenaga kerjanya dan dengan adanya klaim kolektif tersebut pihak perusahaan dapat mengakomodir klaim seluruh karyawan yang ter-PHK dengan menunjuk satu orang perwakilan.

"Meski kami menyediakan kanal klaim offline, namun saya mengimbau kepada seluruh peserta BPJAMSOSTEK untuk tetap sebisa mungkin berada di rumah dan menggunakan kanal online yang telah kami disediakan, jika ingin klaim. Karena prosesnya lebih mudah dan mengurangi potensi terpapar virus Covid-19. Selain itu peserta juga dapat memanfaatkan fasilitas tracking klaim untuk mengetahui perkembangan proses klaim yang sedang mereka ajukan. Semoga dengan kita mematuhi aturan pemerintah, pandemi ini bisa segera berakhir dan ekonomi Indonesia dapat kembali seperti sedia kala," kata Agus.

Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Wilayah Jawa Tengah & DIY Suwilwan Rachmat menambahkan di Jateng juga terjadi peningkatan pengajuan klaim JHT seiring dengan dibukanya tiga kanal yakni online, offline, dan kolektif, jika sebelumnya hanya online.

"Kanal offline kami buka di seluruh cabang serta kantor perintis. Semua unit melayani peserta dengan tingginya pengajuan klaim JHT," kata Willy, panggilan akrab Suwilwan Rachmat. 


Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Semarang Pemuda Teguh Wiyono menyebutkan setiap hari jumlah peserta yang mengajukan klaim JHT secara offline  rata-rata mencapai 90 sampai 100 per hari, sedangkan secara online mencapai 95 orang. 

Untuk di Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda, tambah Teguh, telah disiapkan 14 monitor yang dapat dimanfaatkan oleh peserta dalam proses pengajuan klaim JHT (satu petugas bisa melayani empat hingga enam peserta dalam waktu kesempatan yang sama). 

Pembayaran klaim JHT untuk wilayah Kanwil Jateng dan DIY pada Januari (33.261 kasus), Februari (29.919 kasus), Maret (26.091 kasus), April (12.499 kasus), Mei (16.511 kasus), Juni terhitung sampai tanggal 14 (13.931 kasus), sehingga total 132.212 kasus.

Baca juga: DPR RI dan DJSN apresiasi LAPAK ASIK BPJAMSOSTEK
Baca juga: Hadapi lonjakan PHK, BPJAMSOSTEK siapkan berbagai terobosan

 

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024