Semarang (ANTARA) - Protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (LAPAK ASIK) dengan tiga kanal pengambilan Jaminan Hari Tua (JHT) yakni online, offline, dan kolektif yang disediakan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) selama pandemi COVID-19 atau sejak Maret 2020 mendapatkan apresiasi dari DPR RI dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN). 

"Kami mengapresiasi langkah BPJAMSOSTEK yang tetap memberikan pelayanan terbaik meski dalam kondisi terbatas. Saya juga melihat BPJAMSOSTEK mampu menjalankan protokol kesehatan dengan sangat baik dan detail. Kualitas dan komitmen layanan ini patut menjadi contoh bagi institusi lain yang melakukan pelayanan publik kepada masyarakat. Saya berharap kualitas pelayanan ini dapat terus dipertahankan, sehingga peserta tetap bisa mendapatkan haknya," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena.

Hal tersebut disampaikan Melki pada peninjauan ke Kantor BPJAMSOSTEK Cikokol, Tangerang, Jumat (12/6) bersama dengan anggota komisi IX DPR RI M. Yahya Zaini, anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Subiyanto Pudin, Indra Budi Sumantoro, dan Paulus Agung Pambudhi, serta perwakilan dari Kemenko PMK.

Melki Laka Lena mengapresiasi inovasi layanan BPJAMSOSTEK tersebut karena menurutnya pada tiga kanal pengambilan Jaminan Hari Tua (JHT) yang termasuk metode One to Many bukan hanya memberikan keamanan bagi staf BPJAMSOSTEK dan peserta, tetapi juga membuat proses pencairan dana lebih transparan karena proses verifikasi dapat dipantau dari kantor pusat.

Hal sama juga disampaikan anggota DJSN Agung Pambudhi yang mengaku terkesan dengan para petugas yang memberikan pelayanannya dengan penuh simpati dan berharap BPJAMSOSTEK terus melakukan peningkatan pelayanan agar peserta dapat semakin terbantu.
  
Menurut Agung BPJAMSOSTEK perlu lebih gencar melakukan sosialisasi dan edukasi terkait transformasi pelayanan tersebut, sehingga para peserta akan semakin memahami tata cara baru pelayanan BPJAMSOSTEK di era normal baru.

Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto menjelaskan Lapak Asik memiliki kanal online antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id dan offline yang tetap tidak mempertemukan petugas BPJAMSOSTEK dengan peserta secara langsung, karena pada kantor cabang disediakan bilik-bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data. 

Melalui metode tersebut, lanjut Agus, setiap petugas Customer Service Officer (CSO) melayani 4-6 orang sekaligus dalam waktu bersamaan, sehingga metode pelayanan ini disebut One to Many.

"Dengan metode One To Many, kemampuan produksi untuk meyelesaikan klaim meningkat lima kali lipat dan phsycial distancing tetap terjaga. Saat ini sudah kami implementasikan hampir di seluruh cabang BPJS Ketenagakerjaan seluruh Indonesia, terutama untuk kantor-kantor yang punya ruang memadai. Untuk kantor-kantor yang kecil masih dilakukan dengan cara one to one tapi tetap memperhatikan physical distancing," jelas Agus 

Selain itu, kata Agus, BPJAMSOSTEK juga memberikan kemudahan klaim bagi peserta melalui kanal LAPAK ASIK kolektif, yakni fasilitas yang ditujukan kepada perusahaan skala besar maupun menengah yang terpaksa melakukan PHK kepada minimal 30 persen tenaga kerjanya dan dengan adanya klaim kolektif tersebut pihak perusahaan dapat mengakomodir klaim seluruh karyawan yang ter-PHK dengan menunjuk satu orang perwakilan.

Baca juga: Hadapi lonjakan PHK, BPJAMSOSTEK siapkan berbagai terobosan

Agus menyebutkan pada awal bulan Juni 2020, secara nasional klaim JHT telah mencapai angka di atas 921 ribu kasus dan akan terus meningkat, namun BPJAMSOSTEK telah siap menghadapi gelombang PHK di tengah pandemi dengan menyediakan berbagai kanal klaim yang dapat digunakan oleh peserta melalui protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (LAPAK ASIK) yang terdiri dari kanal online, offline, dan kolektif.

"Meski kami menyediakan kanal klaim offline, kami mengimbau kepada seluruh peserta BPJAMSOSTEK untuk tetap sebisa mungkin berada di rumah dan menggunakan kanal online yang telah kami disediakan, jika ingin klaim. Karena prosesnya lebih mudah dan mengurangi potensi terpapar virus COVID-19. Selain itu peserta juga dapat memanfaatkan fasilitas tracking klaim untuk mengetahui perkembangan proses klaim yang sedang mereka ajukan. Semoga dengan kita mematuhi aturan pemerintah, pandemi ini bisa segera berakhir dan ekonomi Indonesia dapat kembali seperti sedia kala," kata Agus Susanto.

Kepala Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Majapahit Imron Fatoni menambahkan untuk Kantor Cabang Semarang Majapahit juga menerapkan langkah yang sama yakni mengutamakan protokol pencegahan COVID-19 seperti wajib memakai masker bagi peserta yang mengajukan klaim, sosial distancing, dan wajib membersihkan tangan dengan handsanitizer atau wastafle yang disediakan di area parkir kantor.

"Kami juga menerapkan metode One To Many bagi peserta yang mengajukan klaim ke kantor kami. Kelonjakan peserta yang mengajukan klaim sudah kami antisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan BPJAMSOSTEK kantor pusat perihal pemberian layanan bagi peserta di musim pandemi COVID-19, sehingga dalam hal ini kami dapat mengantisipasi atau menekan penyebaran virus Corona atau COVID-19," kata Imron.

Apalagi, tambah Imron, untuk Jawa Tengah juga telah ada imbauan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang  peningkatan status kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksi COVID-19, salah satunya dengan menghindari keramaian. 

Baca juga: Ikut cegah COVID-19, BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit terapkan kegiatan promotif preventif
Baca juga: BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit serahkan bantuan semen dan infaq

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024