Pati (ANTARA) - Sebanyak 11 puskesmas di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mulai menerapkan sistem antrean secara daring untuk memudahkan calon pasien mendaftar tanpa harus datang ke puskesmas sekaligus mengurangi kerumunan di tengah pandemi virus corona baru (COVID-19).
Peresmian sistem antrean daring terintegrasi dengan sejumlah puskesmas Kabupaten Pati serta sistem antrean RSUD Soewondo Pati dengan aplikasi bergerak jaminan kesehatan nasional (JKN), berlangsung di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis.
"Aplikasi pendaftaran secara daring ini, tentunya sangat membantu masyarakat. Terlebih, untuk tingkat puskesmas tentunya baru di Kabupaten Pati yang melaksanakan," kata Bupati Pati Haryanto.
Ia berharap inovasi ini dapat diteruskan sehingga tidak hanya 11 puskesmas di Pati, melainkan semuanya.
"Sebanyak 18 puskesmas lainnya, akan kami dorong untuk dapat menyerupai 11 puskesmas yang lebih dahulu menerapkan. Sebab ini memudahkan pelayanan terhadap masyarakat sehingga tidak akan jenuh menunggu antrean terlebih di tengah pandemi COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Puskesmas Bejen Temanggung terapkan tes cepat "Ditatur"
Kepala BPJS Pati Tarmuji mengungkapkan ide antrean daring tersebut lantaran selama ini masyarakat pengguna BPJS Kesehatan seringkali menunggu antrean yang begitu lama ketika berobat di puskesmas.
"Bahkan, pasien datang pagi sekali, bahkan subuh sudah mencari antrean. Oleh karena itu, dengan adanya aplikasi ini, peserta JKN yang hendak berobat tak perlu datang subuh mencari antrean," ujarnya.
Melalui aplikasi tersebut, calon pasien juga bisa memantau daftar antrean sehingga kedatangannya diperkirakan sudah mendekati nomor antreannya tanpa harus menunggu lama.
"Harapannya dengan aplikasi ini, pasien yang berobat di puskesmas cukup menunggu 30 menit atau satu jam," imbuhnya.
Demikian halnya, pasien yang mendapat rujukan ke rumah sakit juga tidak perlu menunggu antrean yang lama sejak pagi karena sistem yang diberlakukan sama ketika mendaftar di puskesmas.
"Semoga ini menjadi hal yang baik, terlebih saat ini tengah pandemi COVID-19," pungkasnya.
Baca juga: Presiden instruksikan penguatan puskesmas untuk penanganan COVID-19
Peresmian sistem antrean daring terintegrasi dengan sejumlah puskesmas Kabupaten Pati serta sistem antrean RSUD Soewondo Pati dengan aplikasi bergerak jaminan kesehatan nasional (JKN), berlangsung di Pendopo Kabupaten Pati, Kamis.
"Aplikasi pendaftaran secara daring ini, tentunya sangat membantu masyarakat. Terlebih, untuk tingkat puskesmas tentunya baru di Kabupaten Pati yang melaksanakan," kata Bupati Pati Haryanto.
Ia berharap inovasi ini dapat diteruskan sehingga tidak hanya 11 puskesmas di Pati, melainkan semuanya.
"Sebanyak 18 puskesmas lainnya, akan kami dorong untuk dapat menyerupai 11 puskesmas yang lebih dahulu menerapkan. Sebab ini memudahkan pelayanan terhadap masyarakat sehingga tidak akan jenuh menunggu antrean terlebih di tengah pandemi COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Puskesmas Bejen Temanggung terapkan tes cepat "Ditatur"
Kepala BPJS Pati Tarmuji mengungkapkan ide antrean daring tersebut lantaran selama ini masyarakat pengguna BPJS Kesehatan seringkali menunggu antrean yang begitu lama ketika berobat di puskesmas.
"Bahkan, pasien datang pagi sekali, bahkan subuh sudah mencari antrean. Oleh karena itu, dengan adanya aplikasi ini, peserta JKN yang hendak berobat tak perlu datang subuh mencari antrean," ujarnya.
Melalui aplikasi tersebut, calon pasien juga bisa memantau daftar antrean sehingga kedatangannya diperkirakan sudah mendekati nomor antreannya tanpa harus menunggu lama.
"Harapannya dengan aplikasi ini, pasien yang berobat di puskesmas cukup menunggu 30 menit atau satu jam," imbuhnya.
Demikian halnya, pasien yang mendapat rujukan ke rumah sakit juga tidak perlu menunggu antrean yang lama sejak pagi karena sistem yang diberlakukan sama ketika mendaftar di puskesmas.
"Semoga ini menjadi hal yang baik, terlebih saat ini tengah pandemi COVID-19," pungkasnya.
Baca juga: Presiden instruksikan penguatan puskesmas untuk penanganan COVID-19