Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, segera menerapkan kebijakan normal baru dalam aktivitas sehari-hari dengan melakukan uji coba di dua pasar tradisional dan tiga mal di daerah itu.
"Pasar tradisional yang akan dilakukan uji coba, yakni Pasar Kliwon dan Pasar Bitingan. Untuk pusat perbelanjaannya adalah ADA swalayan, Hypermart dan Ramayana Mal Kudus," kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo ditemui usai rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait di Pendopo Kabupaten Kudus, Kamis.
Saat penerapan normal baru dalam aktivitas sehari-hari, kata dia, masing-masing pasar dan pusat perbelanjaan di Kudus akan dilengkapi posko terpadu. Adapun personel yang dilibatkan dalam tugas di posko tersebut, akni TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP Kudus.
Dalam rangka mematangkan persiapan penerapan era normal baru, Kamis ini digelar rapat koordinasi terkait pembentukan posko terpadu agar saat diterapkan bisa langsung ditempati.
Keberadaan petugas gabungan tersebut, nantinya akan mengingatkan masyarakat yang berkunjung ke pasar maupun swalayan untuk menerapkan protokol kesehatan, mulai dari cuci tangan sebelum masuk pasar atau swalayan, memakai masker, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung.
"Jika masih ada yang membandel, misal tidak pakai masker atau tidak menjaga jarak, biarlah petugas yang akan mengingatkan hingga masuk-masuk ke dalam pusat perbelanjaan maupun pasar tradisional," ujarnya.
Baca juga: Ganjar: Jateng tak bisa terapkan normal dalam waktu dekat
Dengan demikian, lanjut dia, pengawasan serta kontrol terhadap masyarakat selalu ada sehingga ketika protokol kesehatan dipatuhi, penularan virus corona bisa dihindari.
Alasan Pemkab Kudus berani menyongsong penerapan era normal baru, salah satunya kasus COVID-19 di daerah itu mulai menurun.
Pemberlakuan pembatasan jam malam di semua wilayah Kudus juga mulai dipatuhi masyarakat, meskipun tingkat kepatuhan masyarakat pedesaan baru berkisar 30-40 persen, sedangkan perkotaan bisa mencapai 70-an persen.
"Ketika sosialisasi dan edukasi masyarakat ditingkatkan, kami optimistis kepatuhan mereka akan semakin meningkat," ujarnya.
Baca juga: Bandara Adi Soemarmo persiapkan penerapan normal baru
Baca juga: Kota Magelang perketat penerapan protokol kesehatan menuju normal baru
Baca juga: Kota Semarang minta perangkat daerah siapkan konsep normal baru
"Pasar tradisional yang akan dilakukan uji coba, yakni Pasar Kliwon dan Pasar Bitingan. Untuk pusat perbelanjaannya adalah ADA swalayan, Hypermart dan Ramayana Mal Kudus," kata Pelaksana Tugas Bupati Kudus M. Hartopo ditemui usai rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait di Pendopo Kabupaten Kudus, Kamis.
Saat penerapan normal baru dalam aktivitas sehari-hari, kata dia, masing-masing pasar dan pusat perbelanjaan di Kudus akan dilengkapi posko terpadu. Adapun personel yang dilibatkan dalam tugas di posko tersebut, akni TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP Kudus.
Dalam rangka mematangkan persiapan penerapan era normal baru, Kamis ini digelar rapat koordinasi terkait pembentukan posko terpadu agar saat diterapkan bisa langsung ditempati.
Keberadaan petugas gabungan tersebut, nantinya akan mengingatkan masyarakat yang berkunjung ke pasar maupun swalayan untuk menerapkan protokol kesehatan, mulai dari cuci tangan sebelum masuk pasar atau swalayan, memakai masker, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung.
"Jika masih ada yang membandel, misal tidak pakai masker atau tidak menjaga jarak, biarlah petugas yang akan mengingatkan hingga masuk-masuk ke dalam pusat perbelanjaan maupun pasar tradisional," ujarnya.
Baca juga: Ganjar: Jateng tak bisa terapkan normal dalam waktu dekat
Dengan demikian, lanjut dia, pengawasan serta kontrol terhadap masyarakat selalu ada sehingga ketika protokol kesehatan dipatuhi, penularan virus corona bisa dihindari.
Alasan Pemkab Kudus berani menyongsong penerapan era normal baru, salah satunya kasus COVID-19 di daerah itu mulai menurun.
Pemberlakuan pembatasan jam malam di semua wilayah Kudus juga mulai dipatuhi masyarakat, meskipun tingkat kepatuhan masyarakat pedesaan baru berkisar 30-40 persen, sedangkan perkotaan bisa mencapai 70-an persen.
"Ketika sosialisasi dan edukasi masyarakat ditingkatkan, kami optimistis kepatuhan mereka akan semakin meningkat," ujarnya.
Baca juga: Bandara Adi Soemarmo persiapkan penerapan normal baru
Baca juga: Kota Magelang perketat penerapan protokol kesehatan menuju normal baru
Baca juga: Kota Semarang minta perangkat daerah siapkan konsep normal baru