Purwokerto (ANTARA) - Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini tidak menyurutkan semangat dan produktivitas para dosen Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dalam penyusunan buku ajar yang nantinya akan diterbitkan.
Salah satunya dilakukan Program Studi Magister Pendidikan IPS UMP dengan melaksanakan "Seminar dan Workshop Online Cara Praktis Menyusun Buku Ajar Sesuai Kurikulum" pada hari Rabu-Kamis, 6-7 Mei 2020.
"Acara ini diikuti sebanyak 220 peserta yang berasal dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Palembang, Pekanbaru, Palangkaraya, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten,” kata Kaprodi Magister Pendidikan IPS UMP Dr. Sriyanto di Purwokerto, Jumat (8/5).
Menurut dia, workshop yang diselenggarakan secara daring (online) dengan menggunakan aplikasi atau perangkat lunak Talk Fusion itu menghadirkan narasumber Dr. Christina Tulalessy dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud, Asesor Penulis dan Editor Profesional, serta Dr. Sriyanto (Kaprodi Magister Pendidikan IPS Pascasarjana UMP) dengan moderator Indri Murniawaty, M.Pd. dan dibuka secara langsung oleh Wakil Direktur Pascasarjana UMP Dr. Eko Haryanto.
Baca juga: UMP buka penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi nilai rapor
Dalam paparannya, Dr. Christina mengatakan buku teks pada pendidikan tinggi merupakan buku ajar yang mengacu pada silabus pembelajaran setiap mata kuliah di perguruan tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang disusun oleh dosen dan/atau pakar sesuai dengan bidang keilmuannya secara perseorangan atau berkelompok dilakukan dengan prinsip otonomi keilmuan.
"Buku ajar atau buku teks merupakan manual untuk pengajaran dalam suatu cabang ilmu sebagai pegangan untuk suatu mata kuliah dan sarana pengantar ilmu pengetahuan. Buku ajar dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mahasiswa dengan banyak ilustrasi untuk memperjelas konsep. Biasanya, tersedia soal latihan dan penugasan," jelasnya.
Selanjutnya pada hari kedua kegiatan workshop, diisi dengan penyusunan buku ajar yang dipandu langsung oleh Dr. Sriyanto dan menghasilkan draf buku yang nantinya akan dikembangkan menjadi buku ajar. (*/tgr)
Baca juga: Selama COVID-19, UMP donasikan Rp3,1 miliar
Baca juga: Dekan FAI UMP laksanakan ujian disertasi secara daring
Salah satunya dilakukan Program Studi Magister Pendidikan IPS UMP dengan melaksanakan "Seminar dan Workshop Online Cara Praktis Menyusun Buku Ajar Sesuai Kurikulum" pada hari Rabu-Kamis, 6-7 Mei 2020.
"Acara ini diikuti sebanyak 220 peserta yang berasal dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Palembang, Pekanbaru, Palangkaraya, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten,” kata Kaprodi Magister Pendidikan IPS UMP Dr. Sriyanto di Purwokerto, Jumat (8/5).
Menurut dia, workshop yang diselenggarakan secara daring (online) dengan menggunakan aplikasi atau perangkat lunak Talk Fusion itu menghadirkan narasumber Dr. Christina Tulalessy dari Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemdikbud, Asesor Penulis dan Editor Profesional, serta Dr. Sriyanto (Kaprodi Magister Pendidikan IPS Pascasarjana UMP) dengan moderator Indri Murniawaty, M.Pd. dan dibuka secara langsung oleh Wakil Direktur Pascasarjana UMP Dr. Eko Haryanto.
Baca juga: UMP buka penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi nilai rapor
Dalam paparannya, Dr. Christina mengatakan buku teks pada pendidikan tinggi merupakan buku ajar yang mengacu pada silabus pembelajaran setiap mata kuliah di perguruan tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang disusun oleh dosen dan/atau pakar sesuai dengan bidang keilmuannya secara perseorangan atau berkelompok dilakukan dengan prinsip otonomi keilmuan.
"Buku ajar atau buku teks merupakan manual untuk pengajaran dalam suatu cabang ilmu sebagai pegangan untuk suatu mata kuliah dan sarana pengantar ilmu pengetahuan. Buku ajar dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mahasiswa dengan banyak ilustrasi untuk memperjelas konsep. Biasanya, tersedia soal latihan dan penugasan," jelasnya.
Selanjutnya pada hari kedua kegiatan workshop, diisi dengan penyusunan buku ajar yang dipandu langsung oleh Dr. Sriyanto dan menghasilkan draf buku yang nantinya akan dikembangkan menjadi buku ajar. (*/tgr)
Baca juga: Selama COVID-19, UMP donasikan Rp3,1 miliar
Baca juga: Dekan FAI UMP laksanakan ujian disertasi secara daring