Batang (ANTARA) - Wabah virus corona jenis baru (COVID-19) tidak mempengaruhi aktivitas lelang ikan pada enam tempat lelang ikan di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, kata Kepala seksi TPI Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batang Hermanto.

"Rata-rata produksi lelang ikan mampu mencapai 100 ton hingga 200 ton ikan dengan nilai sekitar Rp300 juta sampai Rp500 juta per hari," katanya di Batang, Senin.

Menurut dia, selama Januari 2020 hingga April 2020, sebanyak enam TPI telah menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp1 miliar.

Adapun pada 2020, kata dia, enam TPI yaitu TPI Klidang Lor 1, Klidang Lor 2, Roban Barat, Roban Timur, Celon, dan Siklayu ditargetkan PAD 2020 sebesar Rp5,250 miliar.

"Oleh karena, kemungkinan PAD tersebut tidak akan terealisasi mengingat sejumlah daerah menerapkan kebijakan pengamanan sosial berskala besar (PSBB) sehingga produk lelang ikan melimpah yang menyebabkan harga ikan turun," katanya.

Semula, kata dia, produk lelang ikan sebagian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal dan dijual ke Jakarta namun kini hanya dijual ke Probolinggo, Jawa Timur.

Ia mengatakan harga ikan kuniran semula mampu mencapai Rp200 ribu per basket turun menjadi Rp80 ribu per basket, tongkol semula Rp60 ribu per kilogram turun Rp35 ribu per kilogram, dan cumi semula Rp60 ribu/ kilogram turun Rp45 ribu/ kilogram.

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang, Teguh Tarmujo mengatakan bahwa saat ini, aktivitas lelang ikan normal di TPI Klidang Lor 2 namun untuk harga ikan turun hingga mencapai 30 persen.

"Melimpahnya stok ikan menyebabkan harga ikan turun hingga 30 persen karena sejumlah daerah seperti DKI Jakarta dan Palembang sedang menerapkan kebijakan PSBB," katanya.

Ia menambahkan aktivitas lelang diperkirakan mencapai puncaknya pada H-7 Lebaran karena sebagian nelayan mulai berangkat melaut.
 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024