Solo (ANTARA) - Sebanyak 259 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengikuti wisuda secara daring mengingat belum usainya masa pandemi COVID-19 di dalam negeri.
"Karena pertimbangan situasi dan kondisi Pandemi COVID-19, UNS memutuskan perubahan jadwal dan tata upacara wisudanya, namun tetap tidak mengurangi keabsahan dan kekhidmatan wisuda," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho di Solo, Sabtu.
Pada kesempatan tersebut, dikatakannya, krisis akibat pandemi COVID-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak para wisudawan untuk segera melepas toga beserta atributnya untuk kemudian hadir langsung di tengah-tengah masyarakat terdampak untuk melakukan mitigasi melawan pandemi COVID-19.
"Kita tidak boleh menutup mata untuk menaruh perhatian kepada tetangga maupun lingkungan sekitar yang mengalami berbagai kesulitan di saat kondisi krisis saat ini karena konsekuensi dari menjadi bagian masyarakat adalah bersedia untuk mengambil amanah dan tanggung jawab sosial terhadap mereka," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, setiap orang dapat mengambil hikmah dari peristiwa pandemi COVID-19 ini, salah satunya kesehatan dan kebersihan merupakan hal yang sangat berharga.
"Karena bisa melindungi diri dari berbagai penyakit, termasuk COVID-19. Selain itu, banyak orang makin tekun beribadah mengingat Tuhan, introspeksi diri, istirahat cukup, memiliki waktu yang panjang berkumpul dengan keluarga, hingga bumi akhirnya punya waktu untuk istirahat dari berbagai paparan polusi udara, jalanan yang lengang, dan masih banyak lagi perubahan drastis yang terjadi di bumi ini," katanya.
Selain itu, dikatakannya, dunia pendidikan menjadi lebih dekat dengan teknologi digital untuk mendukung pembelajaran dan kegiatan nonakademis.
"Cara-cara baru mengelola perguruan tinggi harus ditempuh, termasuk yang dilakukan UNS saat ini. Dosen dituntut harus menguasai komunikasi online synchronous dan asynchronous untuk mendukung perkuliahan dan ujian-ujian," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UNS Ahmad Yunus mengatakan seluruh lulusan tersebut terdiri dari program doktor sembilan wisudawan dan program magister 49 wisudawan.
Selain itu, lulusan program pendidikan dokter spesialis sebanyak sembilan wisudawan, lulusan program sarjana sebanyak 188 wisudawan berasal dari 11 fakultas yang ada di UNS, dan lulusan program diploma III sebanyak empat wisudawan.
Baca juga: UNS memperpanjang masa pembatasan aktivitas di kampus
Baca juga: Energi ramah lingkungan dijadi fokus "green campus" UNS
"Karena pertimbangan situasi dan kondisi Pandemi COVID-19, UNS memutuskan perubahan jadwal dan tata upacara wisudanya, namun tetap tidak mengurangi keabsahan dan kekhidmatan wisuda," kata Rektor UNS Jamal Wiwoho di Solo, Sabtu.
Pada kesempatan tersebut, dikatakannya, krisis akibat pandemi COVID-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak para wisudawan untuk segera melepas toga beserta atributnya untuk kemudian hadir langsung di tengah-tengah masyarakat terdampak untuk melakukan mitigasi melawan pandemi COVID-19.
"Kita tidak boleh menutup mata untuk menaruh perhatian kepada tetangga maupun lingkungan sekitar yang mengalami berbagai kesulitan di saat kondisi krisis saat ini karena konsekuensi dari menjadi bagian masyarakat adalah bersedia untuk mengambil amanah dan tanggung jawab sosial terhadap mereka," katanya.
Meski demikian, dikatakannya, setiap orang dapat mengambil hikmah dari peristiwa pandemi COVID-19 ini, salah satunya kesehatan dan kebersihan merupakan hal yang sangat berharga.
"Karena bisa melindungi diri dari berbagai penyakit, termasuk COVID-19. Selain itu, banyak orang makin tekun beribadah mengingat Tuhan, introspeksi diri, istirahat cukup, memiliki waktu yang panjang berkumpul dengan keluarga, hingga bumi akhirnya punya waktu untuk istirahat dari berbagai paparan polusi udara, jalanan yang lengang, dan masih banyak lagi perubahan drastis yang terjadi di bumi ini," katanya.
Selain itu, dikatakannya, dunia pendidikan menjadi lebih dekat dengan teknologi digital untuk mendukung pembelajaran dan kegiatan nonakademis.
"Cara-cara baru mengelola perguruan tinggi harus ditempuh, termasuk yang dilakukan UNS saat ini. Dosen dituntut harus menguasai komunikasi online synchronous dan asynchronous untuk mendukung perkuliahan dan ujian-ujian," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UNS Ahmad Yunus mengatakan seluruh lulusan tersebut terdiri dari program doktor sembilan wisudawan dan program magister 49 wisudawan.
Selain itu, lulusan program pendidikan dokter spesialis sebanyak sembilan wisudawan, lulusan program sarjana sebanyak 188 wisudawan berasal dari 11 fakultas yang ada di UNS, dan lulusan program diploma III sebanyak empat wisudawan.
Baca juga: UNS memperpanjang masa pembatasan aktivitas di kampus
Baca juga: Energi ramah lingkungan dijadi fokus "green campus" UNS