Solo (ANTARA) - Organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) berupaya memberdayakan petani di wilayah Solo Raya yang terdampak pandemi atau Pagebluk COVID-19 dengan meluncurkan program Pemberdayaan Petani.
"Jadi kami berkolaborasi dengan huller (mesin penggiling padi) milik kelompok tani. Di sini kami pesan beras ke mereka untuk disalurkan melalui program operasi beras gratis," kata Kepala Cabang ACT Solo Septi Endrasmoro di Solo, Kamis.
Ia mengatakan program Pemberdayaan Petani ini telah diresmikan oleh ACT di Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
"Tujuannya sebagai upaya untuk menguatkan di sektor pangan di masa pandemi," katanya.
Menurut dia, program tersebut sangat penting untuk meringankan masyarakat di tengah pandemi mengingat wabah virus ini tidak hanya berdampak terhadap aspek kesehatan tetapi juga ranah sosial dan ekonomi.
"Yang pasti sangat berdampak signifikan terutama pada persoalan pangan," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini sudah ada lima kelompok tani yang dilibatkan oleh ACT. Mereka ini tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani Ngudi Makmur.
Ketua Gapoktan Ngudi Makmur Sriyanto menyambut baik program tersebut karena selain memiliki misi kemanusiaan juga membantu para petani dalam menyalurkan produksi mereka.
"Dengan adanya program ini kami dan para petani lain juga ikut terbantu sekaligus bisa membantu saudara kita yang lainnya yang lebih membutuhkan bantuan beras," katanya.
Baca juga: ACT bagikan 30.000 paket sembako bagi warga Jateng
Baca juga: UMS-ACT Surakarta lakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri
"Jadi kami berkolaborasi dengan huller (mesin penggiling padi) milik kelompok tani. Di sini kami pesan beras ke mereka untuk disalurkan melalui program operasi beras gratis," kata Kepala Cabang ACT Solo Septi Endrasmoro di Solo, Kamis.
Ia mengatakan program Pemberdayaan Petani ini telah diresmikan oleh ACT di Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
"Tujuannya sebagai upaya untuk menguatkan di sektor pangan di masa pandemi," katanya.
Menurut dia, program tersebut sangat penting untuk meringankan masyarakat di tengah pandemi mengingat wabah virus ini tidak hanya berdampak terhadap aspek kesehatan tetapi juga ranah sosial dan ekonomi.
"Yang pasti sangat berdampak signifikan terutama pada persoalan pangan," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini sudah ada lima kelompok tani yang dilibatkan oleh ACT. Mereka ini tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani Ngudi Makmur.
Ketua Gapoktan Ngudi Makmur Sriyanto menyambut baik program tersebut karena selain memiliki misi kemanusiaan juga membantu para petani dalam menyalurkan produksi mereka.
"Dengan adanya program ini kami dan para petani lain juga ikut terbantu sekaligus bisa membantu saudara kita yang lainnya yang lebih membutuhkan bantuan beras," katanya.
Baca juga: ACT bagikan 30.000 paket sembako bagi warga Jateng
Baca juga: UMS-ACT Surakarta lakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri