Solo (ANTARA) - Tim Program Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri dengan sasaran masyarakat umum untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Meski Pemkot Surakarta menyatakan bahwa Kota Solo sudah aman karena tidak ada pasien positif COVID-19, untuk kegiatan penyemprotan masih kami lakukan," kata Koordinator Tim Program Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Surakarta Ardian di Solo, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan penyemprotan yang bekerja sama dengan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) tersebut salah satunya dilakukan di 40 rumah warga di Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Baca juga: NU Peduli Jateng intensifkan penyemprotan disinfektan di ponpes
Baca juga: TNI-Polri lakukan penyemprotan disinfektan besar-besaran di Semarang
"Penyemprotan ini kami lakukan di sejumlah tempat umum dan kampung-kampung yang kawasannya ramai," katanya.
Selain melakukan penyemprotan, pihaknya juga membagikan multivitamin, minuman rempah, dan pembagian "hand sanitizer".
"Aksi ini sudah kami lakukan di 130 titik di Soloraya. Sampai saat ini ACT Solo akan terus melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum, mengingat Kota Solo masih dikategorikan daerah zona merah penyebaran COVID-19," katanya.
Selain ACT, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) juga aktif melakukan penyemprotan disinfektan yang diarahkan ke rumah warga dan tempat-tempat ibadah.
Rektor UMS Sofyan Anif mengatakan UMS juga aktif membagikan "hand sanitizer", masker, dan melakukan penggalangan dana. "Kami juga mengambil kebijakan mengalihkan tunjangan beras dosen dan karyawan untuk diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak COVID-19," katanya.
Ia mengatakan pihak yang memperoleh bantuan tersebut adalah kelompok masyarakat yang terkena dampak secara ekonomi akibat adanya wabah COVID-19. Selain itu, juga mereka yang melakukan karantina secara mandiri.
Ia mengatakan upaya tersebut merupakan salah satu bentuk bantuan dari program "Gerakan UMS Peduli Lawan COVID-19".
Menurut dia, tujuan dari program tersebut sebagai bentuk tanggung jawab moral UMS dan partisipasinya dalam meringankan beban korban terdampak COVID-19.
"Kami juga membentuk Satgas Gerakan UMS Peduli COVID-19 yang melibatkan unsur Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC), LAZISMU UMS, dan para relawan UMS," katanya.
Untuk relawan UMS, pihaknya mengajak seluruh unsur masyarakat bergabung, mulai dari mahasiswa, dosen, karyawan, hingga masyarakat umum dari luar kampus.
"Tugas para relawan ini di antaranya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan penularan virus corona, pembagian sembako, pembagian 'hand sanitizer', masker, dan penyemprotan disinfektan," katanya.
Baca juga: Antisipasi COVID-19, Polres Banjarnegara kembali semprotan disinfektan
Baca juga: Alumni Lemhanas Jateng bantu bilik disinfektan di sejumlah titik
"Meski Pemkot Surakarta menyatakan bahwa Kota Solo sudah aman karena tidak ada pasien positif COVID-19, untuk kegiatan penyemprotan masih kami lakukan," kata Koordinator Tim Program Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Surakarta Ardian di Solo, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan penyemprotan yang bekerja sama dengan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) tersebut salah satunya dilakukan di 40 rumah warga di Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Baca juga: NU Peduli Jateng intensifkan penyemprotan disinfektan di ponpes
Baca juga: TNI-Polri lakukan penyemprotan disinfektan besar-besaran di Semarang
"Penyemprotan ini kami lakukan di sejumlah tempat umum dan kampung-kampung yang kawasannya ramai," katanya.
Selain melakukan penyemprotan, pihaknya juga membagikan multivitamin, minuman rempah, dan pembagian "hand sanitizer".
"Aksi ini sudah kami lakukan di 130 titik di Soloraya. Sampai saat ini ACT Solo akan terus melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat umum, mengingat Kota Solo masih dikategorikan daerah zona merah penyebaran COVID-19," katanya.
Selain ACT, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) juga aktif melakukan penyemprotan disinfektan yang diarahkan ke rumah warga dan tempat-tempat ibadah.
Rektor UMS Sofyan Anif mengatakan UMS juga aktif membagikan "hand sanitizer", masker, dan melakukan penggalangan dana. "Kami juga mengambil kebijakan mengalihkan tunjangan beras dosen dan karyawan untuk diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak COVID-19," katanya.
Ia mengatakan pihak yang memperoleh bantuan tersebut adalah kelompok masyarakat yang terkena dampak secara ekonomi akibat adanya wabah COVID-19. Selain itu, juga mereka yang melakukan karantina secara mandiri.
Ia mengatakan upaya tersebut merupakan salah satu bentuk bantuan dari program "Gerakan UMS Peduli Lawan COVID-19".
Menurut dia, tujuan dari program tersebut sebagai bentuk tanggung jawab moral UMS dan partisipasinya dalam meringankan beban korban terdampak COVID-19.
"Kami juga membentuk Satgas Gerakan UMS Peduli COVID-19 yang melibatkan unsur Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC), LAZISMU UMS, dan para relawan UMS," katanya.
Untuk relawan UMS, pihaknya mengajak seluruh unsur masyarakat bergabung, mulai dari mahasiswa, dosen, karyawan, hingga masyarakat umum dari luar kampus.
"Tugas para relawan ini di antaranya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan penularan virus corona, pembagian sembako, pembagian 'hand sanitizer', masker, dan penyemprotan disinfektan," katanya.
Baca juga: Antisipasi COVID-19, Polres Banjarnegara kembali semprotan disinfektan
Baca juga: Alumni Lemhanas Jateng bantu bilik disinfektan di sejumlah titik