Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyebutkan kondisi kesehatan dua orang yang positif terjangkit virus corona baru (COVID-19) di daerah tersebut, saat ini semakin membaik.
"Hasil perkembangan kesehatan keduanya memang cukup bagus. Saat ini tengah menunggu hasil tes swab berikutnya, mudah-mudahan negatif," kata Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus M. Hartopo di Kudus, Senin.
Hasil pelacakan kontak keduanya, kata dia, sudah dilakukan dengan melakukan tes cepat, baik pasien yang merupakan warga Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus maupun berasal dari Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati.
Hasil tes cepat terhadap lima orang yang pernah kontak dengan warga asal Kecamatan Bae dinyatakan negatif, sedangkan terhadap orang yang pernah kontak dengan warga asal Pati yang jumlahnya 74 orang juga negatif.
Baca juga: Kondisi pasien positif COVID-19 di RSUD Tidar Magelang terus membaik
Pemkab Kudus masih berupaya mendapatkan alat tes cepat mengingat sudah tersedia anggaran hingga belasan miliar rupiah.
Juru Bicara Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi menambahkan kedua pasien positif tersebut dievaluasi dalam masa penyembuhan ini dengan hasil mengalami perbaikan cukup bermakna.
"Kini, kami masih menunggu kembali untuk hasil swab kedua. Semoga dinyatakan sembuh segera," ujarnya.
Ia mengungkapkan hasil swab pertama kali penegakan diagnosis, keduanya dinyatakan positif corona, setelah dievaluasi ada perbaikan hasil karena dari isolasi dilakukan pemeriksaan lagi hasilnya negatif.
Keduanya, kata dia, saat ini dalam kondisi baik, namun belum bisa dinyatakan sembuh karena harus ada evaluasi lagi.
"Kami menunggu hasil swab ketiga. Kalau sudah ada hasil mudah-mudahan negatif," ujarnya.
Ia mengungkapkan kedua orang yang sebelumnya dinyatakan positif langsung dilakukan isolasi di rumah sakit, meskipun yang satunya sejak awal memang menjalani isolasi di rumah sakit.
Warga Kudus setelah diketahui positif, kemudian dirawat di RSUD Loekmono Hadi Kudus.
Dengan menjalani isolasi di rumah sakit, agar pemantauannya lebih efektif, isolasi bisa dilakukan optimal dan kecukupan nutrisinya bisa dipantau.
"Agar bisa sembuh, harus dilaksanakan tata laksana isolasi mandiri yang benar," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Jateng cek persiapan tempat karantina di Kendal dan Batang
Baca juga: Pemerintah apresiasi keluarga Indonesia yang disiplin tinggal di rumah
"Hasil perkembangan kesehatan keduanya memang cukup bagus. Saat ini tengah menunggu hasil tes swab berikutnya, mudah-mudahan negatif," kata Ketua Tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus M. Hartopo di Kudus, Senin.
Hasil pelacakan kontak keduanya, kata dia, sudah dilakukan dengan melakukan tes cepat, baik pasien yang merupakan warga Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus maupun berasal dari Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati.
Hasil tes cepat terhadap lima orang yang pernah kontak dengan warga asal Kecamatan Bae dinyatakan negatif, sedangkan terhadap orang yang pernah kontak dengan warga asal Pati yang jumlahnya 74 orang juga negatif.
Baca juga: Kondisi pasien positif COVID-19 di RSUD Tidar Magelang terus membaik
Pemkab Kudus masih berupaya mendapatkan alat tes cepat mengingat sudah tersedia anggaran hingga belasan miliar rupiah.
Juru Bicara Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kabupaten Kudus Andini Aridewi menambahkan kedua pasien positif tersebut dievaluasi dalam masa penyembuhan ini dengan hasil mengalami perbaikan cukup bermakna.
"Kini, kami masih menunggu kembali untuk hasil swab kedua. Semoga dinyatakan sembuh segera," ujarnya.
Ia mengungkapkan hasil swab pertama kali penegakan diagnosis, keduanya dinyatakan positif corona, setelah dievaluasi ada perbaikan hasil karena dari isolasi dilakukan pemeriksaan lagi hasilnya negatif.
Keduanya, kata dia, saat ini dalam kondisi baik, namun belum bisa dinyatakan sembuh karena harus ada evaluasi lagi.
"Kami menunggu hasil swab ketiga. Kalau sudah ada hasil mudah-mudahan negatif," ujarnya.
Ia mengungkapkan kedua orang yang sebelumnya dinyatakan positif langsung dilakukan isolasi di rumah sakit, meskipun yang satunya sejak awal memang menjalani isolasi di rumah sakit.
Warga Kudus setelah diketahui positif, kemudian dirawat di RSUD Loekmono Hadi Kudus.
Dengan menjalani isolasi di rumah sakit, agar pemantauannya lebih efektif, isolasi bisa dilakukan optimal dan kecukupan nutrisinya bisa dipantau.
"Agar bisa sembuh, harus dilaksanakan tata laksana isolasi mandiri yang benar," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Jateng cek persiapan tempat karantina di Kendal dan Batang
Baca juga: Pemerintah apresiasi keluarga Indonesia yang disiplin tinggal di rumah