Semarang (ANTARA) - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah Frans Kongi menyebut pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri 2020 dengan mekanisme mencicil menjadi salah satu opsi pengusaha saat perekonomian dihantam pandemi COVID-19 saat ini.
"Mungkin dicicil. Keadaan seperti ini siapa yang mau," katanya di Semarang, Sabtu.
Dalam situasi ini, lanjut dia, pengusaha akan tetap berusaha memenuhi kewajibannya kepada buruh.
Meski demikian, ia mengharapkan pemerintah dan buruh bisa memahami situasi yang sedang dihadapi ini.
Menurut dia, saat ini merupakan situasi yang berat bagi pengusaha.
"Sudah saya sampaikan ke anggota, yang terpenting kejujuran tentang situasi yang dihadapi saat ini," katanya.
Baca juga: Puluhan perusahaan di Jateng setop produksi
Ia optimistis buruh bisa memahami situasi yang dihadapi para pengusaha.
"Buruh adalah mitra. Tanpa buruh kita tidak bisa apa-apa," tambahnya.
Ia mengatakan berbagai masukan sudah disampaikan kepada pemerintah, mulai dari permohonan penjadwalan kembali utang, tarif listrik, hingga iuran BPJS.
Ia mencontohkan pemintaan soal pembayaran tarif listrik agar bisa bayar 50 persen dulu, sementara sisanya dilunasi akhir tahun.
"Kami juga minta penangguhan sementara pembayaran iuran BPJS. Bukannya kami tidak mau membayar, tapi ditunda dulu," katanya
Baca juga: Produksi terganggu, Apindo Jateng berharap penghentian impor dari China tidak lama
Baca juga: Apindo Surakarta usul pemerintah subsidi THR buruh
"Mungkin dicicil. Keadaan seperti ini siapa yang mau," katanya di Semarang, Sabtu.
Dalam situasi ini, lanjut dia, pengusaha akan tetap berusaha memenuhi kewajibannya kepada buruh.
Meski demikian, ia mengharapkan pemerintah dan buruh bisa memahami situasi yang sedang dihadapi ini.
Menurut dia, saat ini merupakan situasi yang berat bagi pengusaha.
"Sudah saya sampaikan ke anggota, yang terpenting kejujuran tentang situasi yang dihadapi saat ini," katanya.
Baca juga: Puluhan perusahaan di Jateng setop produksi
Ia optimistis buruh bisa memahami situasi yang dihadapi para pengusaha.
"Buruh adalah mitra. Tanpa buruh kita tidak bisa apa-apa," tambahnya.
Ia mengatakan berbagai masukan sudah disampaikan kepada pemerintah, mulai dari permohonan penjadwalan kembali utang, tarif listrik, hingga iuran BPJS.
Ia mencontohkan pemintaan soal pembayaran tarif listrik agar bisa bayar 50 persen dulu, sementara sisanya dilunasi akhir tahun.
"Kami juga minta penangguhan sementara pembayaran iuran BPJS. Bukannya kami tidak mau membayar, tapi ditunda dulu," katanya
Baca juga: Produksi terganggu, Apindo Jateng berharap penghentian impor dari China tidak lama
Baca juga: Apindo Surakarta usul pemerintah subsidi THR buruh