Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, memastikan stok kebutuhan pokok seperti beras dan telur di wilayah setempat masih aman karena pasokannya lancar dan melimpah.

"Kami menjamin stok beras masih cukup hingga tiga bulan ke depan atau Lebaran 2020 karena stoknya masih tersimpan 7.000 ton beras," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan UMKM Kabupaten Batang Subiyanto di Batang, Selasa.

Ia mengatakan bahwa wabah virus corona belum mempengaruhi terhadap ketersediaan bahan pangan kecuali gula pasir dan bawang putih.

Baca juga: Stok kebutuhan pokok masyarakat di Kudus menukupi

"Memang ada kenaikan harga gula pasir yang semula Rp12 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp17 ribu per kilogram. Kendati demikian, kami akan bekerjasama dengan satgas pangan untuk melakukan operasi sebagai upaya mencegah adanya kemungkinan penimbunan bahan pangan terutama gula pasir," katanya.

Selain itu, kata dia, untuk menstabilkan harga gula pasir, pemkab juga akan menggandeng Perum Bulog melakukan impor gula dan kemungkinan akan dilanjutkan dengan operasi pasar (OP).

"Harga komoditas lain seperti beras, telur, dan bawang merah relatif stabil," katanya.

Pedagang sembako, Ristiyah mengatakan saat ini harga komoditi bawang putih dan gulan pasir mengalami tren kenaikan yang cukup signifikan.

Harga bawang putih semula Rp38 ribu per kilogram naik menjadi Rp42 ribu/ kilogram, gula pasir semula Rp12 ribu/ kilogram naik Rp17 ribu/ kilogram, dan cabai rawit (cabai setan) semula Rp52 ribu/ kilogram naik Rp54 ribu/kilogram.

"Kenaikan harga gula pasir ini memang dikeluhkan oleh pedagang karena banyak konsumen yang protes terkait dengan kenaikan komoditas itu. Harga beras masih stabil yaitu Rp10.500/ kilogram dan telur sekitar Rp25 ribu/ kilogram," katanya.


 

Pewarta : Kutnadi
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024