Semarang (ANTARA) -
Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Semarang membatasi jumlah umat pada ritual Tawur Agung Kesanga yang dilaksanakan menjelang Hari Raya Nyepi di Pura Agung Giri Natha sebagai antisipasi meluasnya penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

"Upacara Tawur Agung tahun ini kami membatasi jumlah umat dengan menghadirkan belasan umat saja yang bertujuan untuk mencegah terpaparnya COVID-19 antarumat," kata Ketua PHDI Semarang Nengah Wirta Darmayan di Semarang, Senin.

Ia menyebutkan belasan umat yang mengikuti ritual Tawur Agung Kesanga itu telah melalui serangkaian pemeriksaan kesehatan.

Menurut dia, ritual Tawur Agung Kesanga bertujuan untuk menyampaikan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus bentuk penghormatan dan pelestarian alam semesta.

"Meskipun tahun lalu Melasti dihadiri ribuan orang, sekarang hanya dihadiri 14 orang, dan Tawur Agung hanya dihadiri beberapa orang saja yang penting pelaksanaan ritual berjalan dengan baik," ujarnya.

Baca juga: Pemprov Jateng jembatani PHDI dengan pemerintah terkait Tawur Agung

Baca juga: Umat Hindu di Banyumas Gelar Tawur Agung Kesanga

Baca juga: Presiden Hadiri Tawur Agung Kesanga di Prambanan

Ia menjelaskan esensi terpenting dalam merayakan Hari Raya Nyepi adalah dengan cara penyepian, yakni tidak boleh menyalakan api, tidak boleh marah, mawas diri, dan bersabar dalam menghadapi situasi saat ini, dengan tidak keluar rumah, tidak bekerja, tidak bersenang-senang berlebihan.

"Keadaan tersebut sesuai dengan situasi sekarang ini sehingga setelah tahun baru harapannya lebih tereduksi," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Nengah mengungkapkan bahwa persiapan dalam memperingati Hari Raya Nyepi sudah sepenuhnya selesai tinggal menunggu pelaksanaannya pada 25 Maret 2020, dimana seluruh umat Hindu melakukan sembahyang atau persembahan di rumah masing-masing.

Sementara itu, Ketua PHDI Jawa Tengah Anak Agung Ketut Darmaja mengatakan bahwa acara Tawur Agung di Candi Prambanan tetap dilaksanakan, namun jumlah pesertanya dibatasi dengan pertimbangan wabah COVID-19

"Ritual tetap akan berjalan, namun seremonial tidak ada. PHDI Jateng mengikuti instruksi dari PHDI pusat termasuk panitia Nyepi, kemudian ikuti petunjuk Gubernur. Bahwasanya untuk ritual kita batasi orangnya difokuskan pada pemimpin upacara, rohaniawan, yang menyiapkan sesaji dan perwakilan panitia," katanya.

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024