Kuala Lumpur (ANTARA) - Musyawarah Majelis Pimpinan Pusat Partai Keadilan Rakyat (PKR), Senin, memutuskan memecat Wakil Ketua Mohamed Azmin Ali dan Wakil Ketua Zuraida Kamaruddin dari keanggotaan partai.
Sekjen PKR Saifuddin Nasution Ismail mengatakan keputusan drastis tersebut diambil karena tindakan kedua individu tersebut pada Minggu malam (23/2) dianggap sebagai pengkhianatan terbuka dan berpengaruh pada kestabilan Pakatan Harapan (PH).
Azmin Ali, yang juga merupakan Menteri Perekonomian Malaysia, beserta Zuraida Kamaruddin, Menteri Perumahan dan Pembangunan Lokal, merupakan pendukung Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang pada Senin mengundurkan diri.
Mereka pada Minggu malam di Hotel Sheraton melakukan pertemuan dengan pimpinan partai oposisi untuk menggalang dukungan bagi Mahathir di parlemen.
"Akibat pengkhianatan terbuka yang dipimpin beberapa dalang utama, ia menyebabkan keadaan yang bisa berdampak ke pemerintahan PH. Jadi ini membawa dampak kepada ekonomi dan politik seperti yang kita tengok hari ini, ringgit dan bursa jatuh," katanya.
Karena itu, ujar dia, secara konsensus Azmin dan Zuraida dipecat dari anggota partai.
Saifudin, anggota parlemen Kulim Bandar Baharu, mengatakan kedua individu masih bisa melakukan banding namun hasilnya akan terpulang kepada keputusan lembaga banding partai.
Sementara itu pada kesempatan terpisah, Azmin Ali mengatakan sebanyak 11 orang anggota Parlemen Malaysia mengumumkan keluar dari PKR dan Koalisi Pakatan Harapan (PH) untuk membentuk sebuah blok bebas bagi para wakil rakyat tersebut.
Kabar soal mereka keluar disampaikan oleh Wakil Ketua PKR Mohamed Azmin Ali melalui akun Twitter-nya.
Para anggota parlemen yang keluar itu adalah Datuk Seri Mohamed Azmin Ali (asal Gombak), Zuraida Kamaruddin (Ampang), Saifuddin Abdullah (Indera Mahkota), Kamaruddin Jaffar (Bandar Tun Razak), Mansor Othman (Nibong Tebal), Rashid Hasnon (Batu Pahat), Santhara Kumar (Segamat) dan Ali Biju (Seratok), Willie Mongin (Puncak Borneo), Jonathan Yasin (Ranau) dan Baru Bian (Selangau).
Sekjen PKR Saifuddin Nasution Ismail mengatakan keputusan drastis tersebut diambil karena tindakan kedua individu tersebut pada Minggu malam (23/2) dianggap sebagai pengkhianatan terbuka dan berpengaruh pada kestabilan Pakatan Harapan (PH).
Azmin Ali, yang juga merupakan Menteri Perekonomian Malaysia, beserta Zuraida Kamaruddin, Menteri Perumahan dan Pembangunan Lokal, merupakan pendukung Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang pada Senin mengundurkan diri.
Mereka pada Minggu malam di Hotel Sheraton melakukan pertemuan dengan pimpinan partai oposisi untuk menggalang dukungan bagi Mahathir di parlemen.
"Akibat pengkhianatan terbuka yang dipimpin beberapa dalang utama, ia menyebabkan keadaan yang bisa berdampak ke pemerintahan PH. Jadi ini membawa dampak kepada ekonomi dan politik seperti yang kita tengok hari ini, ringgit dan bursa jatuh," katanya.
Karena itu, ujar dia, secara konsensus Azmin dan Zuraida dipecat dari anggota partai.
Saifudin, anggota parlemen Kulim Bandar Baharu, mengatakan kedua individu masih bisa melakukan banding namun hasilnya akan terpulang kepada keputusan lembaga banding partai.
Sementara itu pada kesempatan terpisah, Azmin Ali mengatakan sebanyak 11 orang anggota Parlemen Malaysia mengumumkan keluar dari PKR dan Koalisi Pakatan Harapan (PH) untuk membentuk sebuah blok bebas bagi para wakil rakyat tersebut.
Kabar soal mereka keluar disampaikan oleh Wakil Ketua PKR Mohamed Azmin Ali melalui akun Twitter-nya.
Para anggota parlemen yang keluar itu adalah Datuk Seri Mohamed Azmin Ali (asal Gombak), Zuraida Kamaruddin (Ampang), Saifuddin Abdullah (Indera Mahkota), Kamaruddin Jaffar (Bandar Tun Razak), Mansor Othman (Nibong Tebal), Rashid Hasnon (Batu Pahat), Santhara Kumar (Segamat) dan Ali Biju (Seratok), Willie Mongin (Puncak Borneo), Jonathan Yasin (Ranau) dan Baru Bian (Selangau).