Banjarnegara (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara di Jawa Tengah menargetkan 199 desa dilengkapi dengan sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) tanah longsor.

"Ini merupakan target jangka panjang, yakni ada 199 desa yang dilengkapi EWS, namun semuanya tentu dilakukan secara bertahap," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo di Banjarnegara, Minggu.

Baca juga: BMKG luncurkan inovasi peringatan dini potensi longsor

Baca juga: Sejumlah titik di Pati perlu dilengkapi alat peringatan dini longsor

Guna mencapai target tersebut, menurut dia, BPBD tahun ini akan menggencarkan sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan sistem peringatan dini bencana kepada kepala-kepala desa yang wilayahnya rawan menghadapi bencana tanah longsor.

"Target kita mendorong desa tangguh bencana yang ada untuk bisa memasang alat EWS atau sistem peringatan dini tanah longsor di wilayahnya masing-masing atau secara mandiri," katanya.

Menurut dia, yang diutamakan adalah 199 desa yang masuk dalam area rawan longsor.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman mengatakan bahwa saat ini EWS baru dipasang di 14 lokasi, termasuk di Desa Kebutuhjurang, Suwidak, Mlaya, Tlaga, dan Clapar.

"Mudah-mudahan nantinya makin banyak desa yang sudah terpasang alat deteksi dini tanah longsor," katanya.

Baca juga: 13 alat peringatan dini longsor dipasang di Banjarnegara

Dia mengatakan bahwa pemasangan alat deteksi pergerakan tanah dan tanah longsor dilakukan berdasarkan pemetaan potensi bencana di Banjarnegara.

"Kami terus mengintensifkan sosialisasi mengenai kebencanaan termasuk soal sistem peringatan dini longsor kepada masyarakat," katanya.


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024