Semarang (ANTARA) - Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Tengah menegaskan komitmemnya bahwa media dan wartawan ikut membangun peradaban dan pembangunan bangsa Indonesia.

"Ini menjadi bagian dari komitmen dan amanah wartawan dan media untuk berkontribusi dalam pembangunan di Jateng dan Indonesia," kata Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS dalam sambutan peringatan Hari Pers Nasional PWI Privinsi Jateng di Auditorium RRI Semarang, Minggu.

Peringatan HPN dan HUT Ke-74 PWI di Jateng kali ini dengan menggelar Istighotsah Wartawan yang dihadiri puluhan kiai dan pejabat di Kota Semarang dan Jawa Tengah.

Amir menegaskan bahwa di tengah situasi sulit yang dihadapi media, pers dituntut tetap memiliki idealisme dalam menjalankan profesinya.

Baca juga: Peringati HPN, PWI Provinsi Jateng gelar istighotsah

Secara retoris, Amir menyatakan bagaiamana wartawan dan media bisa tetap idealis bila kondisi yang dihadapi media saat ini sangat sulit.

Oleh karena itu, selain menempuh berbagai upaya meningkatkan profesionalisme wartawan, Amir juga mengajak para kiai ikut mendoakan pers dan pekerja media agar tetap bisa eksis menjalankan tugasnya, antara llain melalui istighotsah wartawan.

Ia menyatakan dalam sejumlah peristiwa politik termasuk Pilpres 2019, media dituduh terseret dalam perseteruan politik.

"Kami menegaskan bahwa kerja wartawan dan media adalah independen, menjaga jarak yang sama dengan kekuatan politik," kata wartawan senior tersebut.

Independensi tersebut juga memberi kebebasan untuk memberitakan atau tidak memberitakan sesuatu dengan dituntun idealisme pekerja media, katanya.

Ia menyatakan pihaknya terus mendorong konten-konten pemberitaan berbasis kearifan lokal.

Baca juga: PWI Jateng: Media arus utama harus jaga keberagaman

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dalam kesempatan sama menyatakan 5 tahun lalu ketika mencanangkan gerakan perubahan, salah satu dari empat pilar perubahan tersebut adalah media.

Hendi, demikian ia disapa menyebutkan, tiga pilar lain adalah penduduk, pengusaha, dan pemerintah dengan komitmen menelurkan kebijakan dan fasilitas yang dimiliki.

Ia memberi apresiasi kerja media ketika Kota Semarang meraih penghargaan sebagai Kota Wisata Terbersih di ASEAN beberapa waktu lalu di Brunei.

"Sungguh kami tidak tahu itu. Tanpa ada media yang memberitakan Kota Semarang, (penghargaan) itu bisa saja tak akan terjadi," katanya.

Gubernur Jateng dalam sambutan yang disampaikan Plt. Sekda Provinsi Jateng Heru Setiadi mengajak media menjadi kontrol penyelenggaraan pemerintahan dan anggaran negara.

"Kalau ada indikasi korupsi, silakan media investigasi dan memberitakan secara seimbang. Kalau diberitakan, mereka pasti jera dan malu," katanya.

Baca juga: PWI dan Semen Gresik salurkan air bersih di empat desa
Baca juga: Ketua PWI Jateng: Kemampuan menulis beri nilai tambah sarjana

Pewarta : Zaenal
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024