Cilacap (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah memastikan tidak ada warga setempat yang positif terinfeksi virus corona (novel coronavirus/2019-nCoV).

Dalam keterangan pers di Cilacap, Jumat,  Kepala Dinkes Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi mengakui masyarakat setempat sempat resah dengan beredarnya pemberitaan tentang pasien terinfeksi virus corona di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, Kabupaten Banyumas.

"Oleh karena itu, kami perlu perlu sampaikan bahwa LS (28 th), WNA asal China, yang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo pada tanggal 27 Januari sampai dengan 3 Februari 2020 telah diperbolehkan pulang pada hari Selasa, 4 Februari 2020, karena dinyatakan negatif dari infeksi novel coronavirus berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium," katanya.

Baca juga: Korban akibat virus corona di China terus berjatuhan, kini 636 jiwa meninggal

LS merupakan anak dari seorang tenaga kerja asing (TKA) asal China di PLTU Cilacap. Dalam hal ini, LS yang tinggal di Shanghai, China, datang ke Indonesia pada 21 Januari 2020 untuk menyusul orang tuanya yang baru pulang dari Wuhan untuk menjalani cuti sejak 28 Desember 2019.

Namun, sesampai di Cilacap, LS pada 26 Januari 2020 mengeluh demam, batuk, pilek, dan lemas sehingga minum antibiotik dan obat batuk.

Tim Penyelidikan Epidemiologi dari Dinkes Kabupaten Cilacap bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap membawa LS untuk dirujuk ke RSUD Dr. Margono Soekarjo yang ditunjuk pemerintah untuk menangani pasien diduga terinfeksi virus corona.

Pramesti mengatakan terkait dengan mahasiswi asal Cilacap yang baru pulang dari China (kuliah di salah satu perguruan tinggi China, red.) dan sempat dirawat di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo sejak 1 Februari 2020, telah diperbolehkan pulang pada 5 Februari 2020 karena berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan negatif dari infeksi virus corona.

"Sebelumnya, diinformasikan bahwa orang tua mahasiswi tersebut membawanya ke RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo karena mengalami demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan setelah pulang dari China. Hal tersebut sebagai bentuk kewaspadaan dan pencegahan dengan merebaknya wabah novel coronavirus di China," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa hasil pemantauan terhadap 27 TKA dan keluarga asal China yang dilakukan selama 14 hari sejak kedatangan di Cilacap, sudah berakhir dan dinyatakan aman.

"Jadi, di Kabupaten Cilacap tidak ada orang yang positif novel coronavirus," kata mantan Direktur RSUD Cilacap itu.

Baca juga: Dokter China yang pertama ungkap virus corona meninggal
Baca juga: Putus asa hadapi virus corona, penduduk di China incar obat HIV

 

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024