Purwokerto (ANTARA) - Seorang mahasiswi asal Kelurahan Tritih Kulon, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, AS (19), dilaporkan menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, setelah dari China.
Saat dikonfirmasi ANTARA di Purwokerto, Selasa siang, Kepala Bagian Umum RSMS Purwokerto dr. Veronica Dwi Winahyu membenarkan kabar tersebut.
"Ya, sedang menunggu hasil swab (pemeriksaan laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan, red.)," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan menteri jelaskan ke masyarakat soal virus corona
Dia mengatakan mahasiswi tersebut menjalani perawatan di Ruang Isolasi RSMS Purwokerto sejak Sabtu (1/2).
Disinggung mengenai hasil pemeriksaan laboratorium terhadap anak seorang tenaga kerja asing asal China yang juga dirawat di Ruang Isolasi RSMS Purwokerto, dia mengatakan pihaknya sudah menerima hasil pemeriksaan laboratorium untuk pasien berinisial LS (29).
"Hasilnya yang bersangkutan dinyatakan negatif dari virus corona, sehingga boleh pulang," katanya.
Baca juga: Mahfud MD akui keterlambatan informasi ke Natuna
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr. Pramesti Griana Dewi mengatakan mahasiswi berinisial AS (19), warga Kelurahan Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap, yang baru pulang dari China pada 31 Januari 2020.
"Namun kami belum mengetahui AS pulang dari kota mana, karena dia pulang sendiri dari China," katanya.
Dia menjelaskan orang tua AS yang mengetahui anaknya menderita gejala batuk dan pilek segera membawanya ke RSMS Purwokerto pada 1 Februari 2020 karena khawatir terinfeksi virus corona.
Ia menduga orang tua AS sudah mengetahui jika RSMS Purwokerto menjadi rumah sakit rujukan dalam penanganan pandemi virus corona sehingga membawa anaknya ke rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan Rumah Sakit Margono terkait dengan hasil observasi yang dilakukan. Selain itu, Tim Penyelidikan Epidemiologi dari Dinas Kesehatan Cilacap juga akan melakukan pemantauan terhadap orang tua AS, karena sebelumnya berhubungan dengan anaknya yang dicurigai terinfeksi corona," katanya.
Sebelumnya, seorang anak dari TKA asal China yang bekerja di PLTU Cilacap dirujuk oleh Dinkes Kabupaten Cilacap ke RSMS Purwokerto pada 27 Januari 2020 karena mengalami demam, batuk, pilek, dan lemas.
LS yang sebelumnya bermukim di Shanghai, China, datang bersama orang tuanya yang baru pulang dari Wuhan, China, untuk menjalani cuti sejak 28 Desember 2019.
Mereka bertemu di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada 21 Januari 2020, sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api menuju Stasiun Purwokerto.
Sesampainya di Purwokerto pada 22 Januari 2020, mereka dijemput sopir perusahaan dan diantar ke hotel. Namun, pada 26 Januari 2020, LS mengeluh demam, batuk, pilek, dan lemas sehingga minum antibiotik dan obat batuk.
Baca juga: Tim pakar WHO segera ke China selidiki virus corona
Baca juga: China: AS jangan berlebihan sikapi virus corona
Saat dikonfirmasi ANTARA di Purwokerto, Selasa siang, Kepala Bagian Umum RSMS Purwokerto dr. Veronica Dwi Winahyu membenarkan kabar tersebut.
"Ya, sedang menunggu hasil swab (pemeriksaan laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan, red.)," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan menteri jelaskan ke masyarakat soal virus corona
Dia mengatakan mahasiswi tersebut menjalani perawatan di Ruang Isolasi RSMS Purwokerto sejak Sabtu (1/2).
Disinggung mengenai hasil pemeriksaan laboratorium terhadap anak seorang tenaga kerja asing asal China yang juga dirawat di Ruang Isolasi RSMS Purwokerto, dia mengatakan pihaknya sudah menerima hasil pemeriksaan laboratorium untuk pasien berinisial LS (29).
"Hasilnya yang bersangkutan dinyatakan negatif dari virus corona, sehingga boleh pulang," katanya.
Baca juga: Mahfud MD akui keterlambatan informasi ke Natuna
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr. Pramesti Griana Dewi mengatakan mahasiswi berinisial AS (19), warga Kelurahan Tritih Kulon, Kecamatan Cilacap Utara, Cilacap, yang baru pulang dari China pada 31 Januari 2020.
"Namun kami belum mengetahui AS pulang dari kota mana, karena dia pulang sendiri dari China," katanya.
Dia menjelaskan orang tua AS yang mengetahui anaknya menderita gejala batuk dan pilek segera membawanya ke RSMS Purwokerto pada 1 Februari 2020 karena khawatir terinfeksi virus corona.
Ia menduga orang tua AS sudah mengetahui jika RSMS Purwokerto menjadi rumah sakit rujukan dalam penanganan pandemi virus corona sehingga membawa anaknya ke rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan Rumah Sakit Margono terkait dengan hasil observasi yang dilakukan. Selain itu, Tim Penyelidikan Epidemiologi dari Dinas Kesehatan Cilacap juga akan melakukan pemantauan terhadap orang tua AS, karena sebelumnya berhubungan dengan anaknya yang dicurigai terinfeksi corona," katanya.
Sebelumnya, seorang anak dari TKA asal China yang bekerja di PLTU Cilacap dirujuk oleh Dinkes Kabupaten Cilacap ke RSMS Purwokerto pada 27 Januari 2020 karena mengalami demam, batuk, pilek, dan lemas.
LS yang sebelumnya bermukim di Shanghai, China, datang bersama orang tuanya yang baru pulang dari Wuhan, China, untuk menjalani cuti sejak 28 Desember 2019.
Mereka bertemu di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada 21 Januari 2020, sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan kereta api menuju Stasiun Purwokerto.
Sesampainya di Purwokerto pada 22 Januari 2020, mereka dijemput sopir perusahaan dan diantar ke hotel. Namun, pada 26 Januari 2020, LS mengeluh demam, batuk, pilek, dan lemas sehingga minum antibiotik dan obat batuk.
Baca juga: Tim pakar WHO segera ke China selidiki virus corona
Baca juga: China: AS jangan berlebihan sikapi virus corona