Purwokerto (ANTARA) - Tim putri Jakarta PGN Polsivo Polwan (JPP) menaklukkan Jakarta BNI 46 dengan 25-23, 25-17, 14-25, 25-18 dalam pertandingan Proliga 2020 Seri 2 Putaran I di GOR Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu malam.
Kendati dua pemain asing dan beberapa pemain andalan belum bisa diturunkan oleh JPP, semangat Arsela Nuari dan kawan-kawan tetap membara untuk membungkam Jakarta BNI.
Bahkan, tim besutan Chamnan Dokmai itu bisa langsung menguras BNI dalam dua set pertama dengan 25-23 dan 25-17.
Namun upaya JPP untuk terus memimpin permainan terganjal oleh bangkitnya semangat BNI yang menurunkan dua pemain asing sehingga bisa mengejar ketertinggalan dan balik mengakhiri set ketiga dengan 25-14.
Baca juga: Lamongan Sadang tekuk Jakarta Garuda 3-2
Baca juga: Samator kalahkan Palembang Bank Sumselbabel 3-2
JPP tak membiarkan BNI merebut set untuk kedua kalinya ketika pada set keempat mereka menang 25-18 sehingga laga ini mereka dengan 3-1.
Arsela mengatakan skuad JPP lebih termotivasi menunjukkan kemampuan mereka setelah pemain asing dan pemain andalan mereka tak diturunkan.
"Dengan enggak adanya pemain asing, kita bisa lho, jangan jadi tim yang 'ngandelin' pemain asing," kata Arsela usai pertandingan ini.
Namun Arsela mengakui timnya mempunyai kelemahan saat receive atau menerima servis yang menurutnya harus segera diperbaiki.
Pelatih JPP Chamnan Dokmai menilai anak-anak asuhannya telah bermain bagus.
"Saya kira kita masih bisa bermain lebih baik dari hari ini, terutama masalah receive yang akan jadi evaluasi kita untuk pertandingan selanjutnya (melawan Bandung BJB Tandamata di Palembang pada 7-9 Februari)," kata dia.
JPP tidak bisa memainkan dua pemain asingnya di Purwokerto, yakni Gina Mambru dan Tijana Malesevic, karena mereka belum melengkapi Sertifikat Transfer Internasional (ITC). Mereka juga tidak bisa menurunkan pemain-pemain andalah seperti Amalia Fajrina Nabila karena cedera.
Pelatih BNI Walfridus Wahyu mengakui anak-anak asuhannya masih memiliki kelemahan dalam receive. "Anak-anak banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama receive dan blok," tegasnya, seraya menyatakan hal itu terutama terlihat pada set pertama dan kedua.
Namun kesalahan seperti itu kembali muncul menjelang berakhirnya set keempat. Dia berjanji untuk mengevaluasinya sebelum ditantang Jakarta Pertamina Energi (JPE) di Palembang pekan depan.
Baca juga: Tim putri Pertamina Energi tundukkan Gresik Petrokimia
Kendati dua pemain asing dan beberapa pemain andalan belum bisa diturunkan oleh JPP, semangat Arsela Nuari dan kawan-kawan tetap membara untuk membungkam Jakarta BNI.
Bahkan, tim besutan Chamnan Dokmai itu bisa langsung menguras BNI dalam dua set pertama dengan 25-23 dan 25-17.
Namun upaya JPP untuk terus memimpin permainan terganjal oleh bangkitnya semangat BNI yang menurunkan dua pemain asing sehingga bisa mengejar ketertinggalan dan balik mengakhiri set ketiga dengan 25-14.
Baca juga: Lamongan Sadang tekuk Jakarta Garuda 3-2
Baca juga: Samator kalahkan Palembang Bank Sumselbabel 3-2
JPP tak membiarkan BNI merebut set untuk kedua kalinya ketika pada set keempat mereka menang 25-18 sehingga laga ini mereka dengan 3-1.
Arsela mengatakan skuad JPP lebih termotivasi menunjukkan kemampuan mereka setelah pemain asing dan pemain andalan mereka tak diturunkan.
"Dengan enggak adanya pemain asing, kita bisa lho, jangan jadi tim yang 'ngandelin' pemain asing," kata Arsela usai pertandingan ini.
Namun Arsela mengakui timnya mempunyai kelemahan saat receive atau menerima servis yang menurutnya harus segera diperbaiki.
Pelatih JPP Chamnan Dokmai menilai anak-anak asuhannya telah bermain bagus.
"Saya kira kita masih bisa bermain lebih baik dari hari ini, terutama masalah receive yang akan jadi evaluasi kita untuk pertandingan selanjutnya (melawan Bandung BJB Tandamata di Palembang pada 7-9 Februari)," kata dia.
JPP tidak bisa memainkan dua pemain asingnya di Purwokerto, yakni Gina Mambru dan Tijana Malesevic, karena mereka belum melengkapi Sertifikat Transfer Internasional (ITC). Mereka juga tidak bisa menurunkan pemain-pemain andalah seperti Amalia Fajrina Nabila karena cedera.
Pelatih BNI Walfridus Wahyu mengakui anak-anak asuhannya masih memiliki kelemahan dalam receive. "Anak-anak banyak melakukan kesalahan sendiri, terutama receive dan blok," tegasnya, seraya menyatakan hal itu terutama terlihat pada set pertama dan kedua.
Namun kesalahan seperti itu kembali muncul menjelang berakhirnya set keempat. Dia berjanji untuk mengevaluasinya sebelum ditantang Jakarta Pertamina Energi (JPE) di Palembang pekan depan.
Baca juga: Tim putri Pertamina Energi tundukkan Gresik Petrokimia