Semarang (ANTARA) - Atap empat ruang kelas SD Negeri Palebon 01, Kota Semarang, Selasa dinihari, roboh diduga akibat rangka bangunan tidak kuat menahan guyuran hujan di wilayah tersebut selama beberapa waktu terakhir.
Kepala SD Negeri 01 Palebon Rudy Haryanto, Selasa, membenarkan peristiwa nahas tersebut. Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di luar jam belajar mengajar itu.
"Dikabari penjaga sekolah, kejadiannya sekitar pukul 03.03 WIB," katanya.
Baca juga: BNPB: Korban meninggal banjir di Jabodetabek bertambah menjadi 53 orang
Empat atap ruang kelas yang berada di lantai 2 gedung SD Negeri Palebon itu masing-masing kelas 5A, 5B, 6A, dan 6B.
Ruang kelas itu biasa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sekitar 160 siswa.
Untuk proses belajar mengajar selanjutnya, kata dia, para siswa akan bergantian menggunakan ruang kelas. "Untuk kelas 3 dan 4 dibuat masuk siang," katanya.
Sementara itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, polisi memasang garis polisi di sekitar bangunan yang rusak sambil menunggu penyelidikan mengenai penyebab pasti kejadian itu.*
Baca juga: Pekalongan fokus penanganan bah di wilayah langganan banjir
Kepala SD Negeri 01 Palebon Rudy Haryanto, Selasa, membenarkan peristiwa nahas tersebut. Menurut dia, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di luar jam belajar mengajar itu.
"Dikabari penjaga sekolah, kejadiannya sekitar pukul 03.03 WIB," katanya.
Baca juga: BNPB: Korban meninggal banjir di Jabodetabek bertambah menjadi 53 orang
Empat atap ruang kelas yang berada di lantai 2 gedung SD Negeri Palebon itu masing-masing kelas 5A, 5B, 6A, dan 6B.
Ruang kelas itu biasa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar sekitar 160 siswa.
Untuk proses belajar mengajar selanjutnya, kata dia, para siswa akan bergantian menggunakan ruang kelas. "Untuk kelas 3 dan 4 dibuat masuk siang," katanya.
Sementara itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, polisi memasang garis polisi di sekitar bangunan yang rusak sambil menunggu penyelidikan mengenai penyebab pasti kejadian itu.*
Baca juga: Pekalongan fokus penanganan bah di wilayah langganan banjir