Temanggung (ANTARA) - Tim gabungan dari Kepolisian Resor Temanggung, Badan Narkotika Nasional Kabupaten Temanggung, dan pegawai Rumah Tahanan kelas II B Temanggung, Jawa Tengah melakukan razia terhadap warga binaan di rutan tersebut.
Namun, dari hasil pengeledahan dan pemeriksaan terhadap warga binaan, pada Jumat (20/12), tim gabungan tidak menemukan adanya penggunaan atau penyalahgunaan narkotika, bahkan dari 17 narapidana yang diambil sampel urinenya juga dinyatakan negatif.
"Tes urine sudah kami lakukan, hasilnya negatif. Tidak ada warga binaan yang mengkonsumsi narkoba," kata Kepala BNN Kabupaten Temanggung AKBP Renny Puspita usai melakukan pemeriksaan.
Ia mengatakan pemeriksaan terhadap warga binaan ini penting untuk dilakukan, pemeriksaan dan tes urine ini menjadi salah satu deteksi dini terhadap penyalahgunaan narkotika.
"Deteksi dini sangat penting dilakukan, narkotika sangat berbahaya," katanya.
Renny menyampaikan jangan sampai di dalam rutan dijadikan sarang atau tempat peredaran narkotika. Jangan sampai ada indikasi lapas atau rutan digunakan sebagai tempat paling nyaman dan aman untuk menggunakan dan mengkonsumsi narkotika.
"Sampai saat ini belum ada pengungkapan kasus narkotika yang berawal dari Rutan Temanggung," katanya.
Kasat Res Narkoba Polres Temanggung AKP Sri Haryono mengatakan razia dilakukan untuk memberantas peredaran narkotika di dalam rutan. Setelah melakukan penggeledahan di semua ruang di rutan ini tidak ditemukan narkotika ataupun benda lainnya yang membahayakan.
"Memang tujuan utama untuk memberantas peredaran narkotika di dalam rutan, Alhamdulillah di Rutan Temanggung tidak ditemukan narkoba," katanya.
Ia mengatakan tim gabungan yang terlibat dalam razia ini ada sebanyak 102 personel dari Polres, BNNK dan Jajaran pegawai Rutan. Tim dibagi menjadi beberapa kelompok dan melakukan pemeriksaan terhadap warga binaan dan ruangan yang ditempati warga binaan.
"Pemeriksaan kami lakukan dengan sangat teliti, satu per satu warga binaan kami geledah dan ruangan juga kami geledah dengan jeli," katanya.
Baca juga: Warga binaan LP Kedungpane terima jaminan pensiun
Namun, dari hasil pengeledahan dan pemeriksaan terhadap warga binaan, pada Jumat (20/12), tim gabungan tidak menemukan adanya penggunaan atau penyalahgunaan narkotika, bahkan dari 17 narapidana yang diambil sampel urinenya juga dinyatakan negatif.
"Tes urine sudah kami lakukan, hasilnya negatif. Tidak ada warga binaan yang mengkonsumsi narkoba," kata Kepala BNN Kabupaten Temanggung AKBP Renny Puspita usai melakukan pemeriksaan.
Ia mengatakan pemeriksaan terhadap warga binaan ini penting untuk dilakukan, pemeriksaan dan tes urine ini menjadi salah satu deteksi dini terhadap penyalahgunaan narkotika.
"Deteksi dini sangat penting dilakukan, narkotika sangat berbahaya," katanya.
Renny menyampaikan jangan sampai di dalam rutan dijadikan sarang atau tempat peredaran narkotika. Jangan sampai ada indikasi lapas atau rutan digunakan sebagai tempat paling nyaman dan aman untuk menggunakan dan mengkonsumsi narkotika.
"Sampai saat ini belum ada pengungkapan kasus narkotika yang berawal dari Rutan Temanggung," katanya.
Kasat Res Narkoba Polres Temanggung AKP Sri Haryono mengatakan razia dilakukan untuk memberantas peredaran narkotika di dalam rutan. Setelah melakukan penggeledahan di semua ruang di rutan ini tidak ditemukan narkotika ataupun benda lainnya yang membahayakan.
"Memang tujuan utama untuk memberantas peredaran narkotika di dalam rutan, Alhamdulillah di Rutan Temanggung tidak ditemukan narkoba," katanya.
Ia mengatakan tim gabungan yang terlibat dalam razia ini ada sebanyak 102 personel dari Polres, BNNK dan Jajaran pegawai Rutan. Tim dibagi menjadi beberapa kelompok dan melakukan pemeriksaan terhadap warga binaan dan ruangan yang ditempati warga binaan.
"Pemeriksaan kami lakukan dengan sangat teliti, satu per satu warga binaan kami geledah dan ruangan juga kami geledah dengan jeli," katanya.
Baca juga: Warga binaan LP Kedungpane terima jaminan pensiun