Purwokerto (ANTARA) - Harga sejumlah kebutuhan pokok di pasar tradisional Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, merangkak naik jelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Dari pantauan di Pasar Manis, Purwokerto, Jumat, harga telur ayam ras yang sebelumnya berkisar Rp23.000-Rp24.000 per kilogram pada akhir November 2019, kini mencapai kisaran Rp27.000-Rp28.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang telur, Wasis mengakui jika harga telur ayam ras merangkak naik sejak akhir November hingga akhirnya mencapai kisaran Rp27.000-Rp28.000 per kilogram.

"Kami hanya menyesuaikan kenaikan harga dari distributor. Meskipun harganya naik, permintaan konsumen terhadap telur ayam ras relatif stabil," katanya.

Dia memperkirakan harga telur ayam ras akan kembali turun usai Natal dan Tahun Baru.

Selain telur ayam ras, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas bawang merah, yakni dari Rp35.000 per kilogram pada awal Desember, menjadi Rp45.000 per kilogram.

Salah seorang pedagang sayuran, Yuni mengatakan kenaikan harga bawang merah yang berlangsung secara bertahap itu terjadi karena pasokan dari petani mulai berkurang.

"Informasi dari distributor, katanya sih masa panen bawang merah sudah berakhir sehingga pasokan mulai berkurang," katanya.

Menurut dia, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas cabai merah besar dan cabai merah keriting, sedangkan harga cabai rawit merah dan cabai rawit hijau.

Baca juga: Harga kebutuhan pokok di Purwokerto bertahan tinggi

Dalam hal ini, harga cabai merah besar naik dari Rp35.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram dan cabai merah keriting naik dari Rp37.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram.

"Kalau cabai rawit merah dan cabai rawit hijau, harganya naik-turun terus. Sekarang, harga cabai rawit merah berkisar Rp47.000-Rp48.000 per kilogram, awal pekan ini Rp41.000 per kilogram, kemudian naik jadi Rp50.000 per kilogram, kemudian turun lagi sampai sekarang," katanya.

Sementara harga cabai rawit hijau, kata dia, pada awal pekan ini masih bertahan sebesar Rp30.000 per kilogram, kemudian naik menjadi Rp40.000 per kilogram meskipun hanya sehari karena keesokan harinya turun menjadi Rp30.000 per kilogram dan sekarang berkisar Rp27.000-Rp28.000 per kilogram.

Salah seorang ibu rumah tangga, Yeni mengharapkan kenaikan harga tersebut tidak berlangsung lama hingga akhirnya memberatkan konsumen.

"Mungkin karena momentum Natal dan Tahun Baru ya, jadi pedagang menaikkan harga. Ya, semoga kenaikan harganya tidak berlangsung lama dan tidak makin naik agar tidak memberatkan konsumen khususnya warga berpenghasilan rendah seperti saya," katanya. 

Baca juga: Harga bahan kebutuhan pokok di Kudus merangkak naik
Baca juga: Pemprov Jateng siap intervensi lonjakan harga kebutuhan pokok
Baca juga: Pemkab Temanggung sidak harga kebutuhan pokok jelang Natal

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024